Tim mahasiswa KKN UGM Melukis Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, melakukan kegiatan program revitalisasi kebudayaan dengan mengusung tema Melangkah Bersama, Warnai Kreativitas, Nyalakan Kebudayaan. Rangkaian kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk Festival Pesona Sambelia. Festival tersebut dilakukan sebagai perwujudan upaya mempertahankan eksistensi kebudayaan dan tradisi lokal, khususnya kebudayaan suku Sasak.
Adinda Atmin, salah satu anggota tim KKN Melukis Sambelia mengatakan rangkaian festival kebudayaan pesona sambelia meliputi kegiatan pawai dulangan, penampilan tradisi peresean, penampilan gendang beleq, dan kebudayaan paleq manuk. Seluruh kegiatan ini bertempat di dua lokasi, yaitu Taman Wisata Air Kramat Suci di Desa Sugian dan Pantai Berandangan di Desa Labuhan Pandan pada hari Minggu, 4 Agustus Lalu. “Festival ini menjadi inti pelaksanaan kegiatan eskalasi promosi kebudayaan dan tradisi lokal suku Sasak,” ujar Adinda Atmin dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (8/8).
Di kegiatan ini, masyarakat berlomba untuk berpartisipasi menghias dan mengisi dulang yang ditempatkan di atas kepala para pembawa dulang. Warga sekitar juga turut aktif mengiringi para peserta pawai dulangan sembari menyusuri jalan menuju Pantai Berandangan.
Adanya festival budaya ini, kata Atmin, tim KKN UGM Melukis Sambelia juga berupaya untuk meningkatkan semangat, pengetahuan, dan keterampilan warga Sambelia dengan mengadakan kegiatan jalan sehat, senam, lomba masak ikan antar desa, Sambelia mencari bakat, lomba renang, lomba mewarnai, fashion show pakaian adat Lombok, pameran dan bazar UMKM, dan pameran interaktif luaran KKN. “Melalui pelaksanaan kegiatan ini, masyarakat diberi pilar dan wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait keberagaman budaya melalui pertunjukan seni, pameran, kuliner, dan perlombaan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur pada Minggu (4/7/).Widayat, M.Pd., mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UGM dalam menggelar kegiatan festival kebudayaan yang menurutnya program ini jang promosi kebudayaan dan tradisi daerah. “Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk bisa melanjutkan pelaksanaan kegiatan ini sehingga terwujud efek keberlanjutan yang ditanamkan oleh mahasiswa UGM kepada masyarakat daerah Sambelia,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Suarjo selaku Kepala Dusun Pulur, Desa Labuhan Pandan, menuturkan bahwa tradisi Dulangan merupakan tradisi dari leluhur yang harus dilestarikan sehingga bisa dikenal dan diteruskan oleh generasi yang akan datang. “Dulangan memiliki makna syukur atas rezeki dan kekayaan yang didapatkan. Simbol syukur ini digambarkan dengan masyarakat yang menyimpan atau menyajikan berbagai hasil bumi dan makanan tradisional dalam setiap dulang,” ucapnya.
Festival Pesona Sambelia ini sukses menarik partisipasi aktif masyarakat dalam melestarikan kebudayaan dan potensi lokal daerah Sambelia. Melalui dukungan publikasi dan promosi daerah oleh pemerintah daerah setempat, peningkatan daya tarik pariwisata dapat terasa dan berdampak positif dalam roda pergerakan ekonomi lokal Sambelia.
Di Festival Pesona Sambelia ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur, Kepala Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia Lombok Timur, Lembaga Sumber Daya Mitra, Camat Sambelia, Kepala BPD Sugian dan Labuhan Pandan, Pemerintah Desa Sugian, Labuhan Pandan, dan Senanggalih.
Penulis : Bolivia
Editor : Gusti Grehenson