Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, Prof. Drs. Agus Harjoko, M.Sc., Ph.D., dikukuhkan sebagai Guru Besar pada bidang Elektronika dan Instrumentasi, Kamis (23//10, di Balai Senat, Gedung Pusat UGM. Pada upacara pengukuhan, Agus Harjoko menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar yang berjudul Visi Komputer untuk Pengawasan Lalu-lintas serta Peluang dan Tantangannya.
Menurut Harjoko, visi komputer menjadi bagian dari Kecerdasan Artifisial dalam Ilmu Komputer yang berfokus pada peningkatan kemampuan komputer dalam menafsirkan dan memahami informasi visual seperti yang dilakukan manusia dengan mata dan otaknya. Hal ini melibatkan pengembangan algoritma dan sistem yang dapat memproses dan menganalisa gambar dan video, mengekstrak informasi dan makna dari data visual.
Adapun penerapan teknik visi komputer dalam domain pengawasan lalu lintas bagi Harjoko merupakan aspek penting sistem transportasi modern karena bisa membantu manajemen lalu lintas, penegakan hukum, dan keselamatan publik. “Teknologi visi komputer telah muncul sebagai alat yang ampuh untuk meningkatkan kemampuan pengawasan lalu lintas, memungkinkan deteksi, pelacakan, dan analisis otomatis terhadap kendaraan dan pejalan kaki,” katanya.
Meski pengawasan lalu lintas berbasis visi komputer telah membuat kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan manajemen dan keselamatan transportasi. Namun, hal ini bukannya tanpa tantangan dan keterbatasan. “Upaya penelitian dan pengembangan yang sedang berlangsung bertujuan untuk mengatasi keterbatasan ini dan meningkatkan keandalan serta keefektifan sistem ini,” ujarnya.
Harjoko menyebutkan faktor kondisi cuaca dan pencahayaan dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sistem pengawasan lalu lintas berbasis visi komputer. “Kondisi ini dapat memengaruhi akurasi dan keandalan kinerja sistem, yang mengarah pada tantangan dalam mendeteksi dan melacak kendaraan dan objek,” terangnya.
Salah satu cara untuk memajukan pengawasan lalu lintas adalah dengan menggabungkan teknik visi komputer tradisional, deep learning, dan fusi sensor, pendekatan hibrida bertujuan untuk memanfaatkan keunggulan masing-masing pendekatan sambil mengimbangi keterbatasan masing- masing. “Pendekatan-pendekatan ini memanfaatkan kombinasi teknik visi komputer tradisional, pembelajaran mendalam, dan fusi sensor untuk mengatasi tantangan spesifik dan meningkatkan kinerja sistem pengawasan,” jelasnya.
Namun yang tidak kalah penting menurut Harjoko adalah visi komputer bisa merancang sistem pengawasan lalu lintas yang lebih akurat, kuat, dan mudah beradaptasi yang dapat memberikan wawasan yang dapat diandalkan tentang kondisi lalu lintas dan mendukung transportasi yang lebih aman dan efisien.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Donnie