Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM kembali mencetak prestasi di kancah internasional. Salah satu penelitinya, Dr. Widiastuti Setyaningsih, terpilih sebagai peserta dalam program bergengsi Young Scientist Program (YSP 2024). Program yang diselenggarakan oleh Federation of Asian and Oceanian Biochemist and Molecular Biologists (FAOBMB) ini berlangsung di Macedon Rangers, Melbourne, Australia, pada 20-22 September silam. Pada kesempatan tersebut, Widiastuti berkesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di konferensi ilmiah ‘Biomolecular Horizons 2024: Discover, Create, Innovate’ yang sekaligus sebagai kontribusi nyata FTP UGM dalam memperkuat posisi Indonesia dalam kancah riset ilmiah global.
Program YSP 2024 adalah forum internasional yang memberikan kesempatan kepada para ilmuwan muda dari negara-negara anggota FAOBMB untuk berinteraksi dengan pakar-pakar global dan memperluas jejaring ilmiah mereka. Pada program tersebut, Widiastuti memaparkan penelitiannya tentang pengembangan dan validasi metode analitik inovatif untuk identifikasi dan kuantifikasi senyawa bioaktif dalam produk pangan yang berfokus pada senyawa triptofan dari Kappaphycus spp., salah satu jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan di Indonesia.
Analisis Kappaphycus spp., dilakukan dengan mengambil sampel dari 36 lokasi budidaya di 8 pulau yang berada di perairan Indonesia. Hasil analisis menunjukkan adanya variasi signifikan dalam kandungan tryptophan yang bergantung pada kondisi lingkungan dan metode budidaya yang digunakan. Konsentrasi tryptophan tertinggi ditemukan pada sampel dari Sekotong, Lombok, yang dibudidayakan dengan metode longline. “Temuan ini memberikan wawasan baru dalam praktik budidaya rumput laut serta menyoroti potensi Kappaphycus spp., sebagai sumber senyawa bioaktif,” jelas Widiastuti yang juga menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Magister Ilmu dan Teknologi Pangan FTP UGM.
Widiastuti berharap penelitian yang ia lakukan dapat berkontribusi pada pengembangan industri rumput laut yang berkelanjutan di Indonesia. Lebih lanjut, Widiastuti meyakini rumput laut dapat membuka peluang baru dalam aplikasinya di sektor kesehatan, khususnya untuk produksi pangan fungsional dan suplemen karena komponen bioaktif yang terkandung didalamnya. “Hal ini tentunya sejalan dengan program pemerintah yang akan mengakselerasi pengembangan industri rumput laut karena potensi hilirisasinya yang sangat besar,” tuturnya.
Partisipasi Widiastuti dalam program ini mempertegas peran FTP UGM dalam mendukung penelitian inovatif yang relevan secara global, serta memperluas kolaborasi akademik dan industri di tingkat internasional. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi ilmuwan Indonesia dalam memajukan penelitian biokimia dan biologi molekuler, dan tentunya membuka peluang kerja sama yang lebih besar antara Indonesia dan negara-negara lain. “Young Scientist Program 2024 memberikan saya kesempatan berharga untuk memperluas wawasan ilmiah dan berbagi hasil riset di forum internasional. Pengalaman ini saya yakini akan memperkuat kolaborasi global yang penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan, ” pungkasnya.
Reportase : Luqlun Arghani/Humas FTP
Penulis : Triya Andriyani