
Dosen memiliki tugas untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, baik untuk mahasiswa maupun bagi masyarakat luas. Pengetahuan dan pengalaman berharga tersebut dapat dituangkan dalam bentuk karya buku. Oleh karena itu, penting bagi dosen untuk memahami kiat-kiat dalam menulis buku dan karya akademik.
Dosen Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. M. Baiquni, menyatakan bahwa menulis buku memiliki seninya tersendiri. Seni yang ia maksud adalah seni dalam merangkai dan merangkum gagasan supaya padu dan mampu menjadi gerakan dan gelombang kesadaran. “Memang menulis ini merupakan tugas kita sebagai dosen. Diperlukan banyak motivasi untuk menulis, salah satunya untuk membagi pengetahuan dan pengalaman,” kata Baiquni dalam Workshop Penulisan Buku Akademik, Kamis (6/3), di Ruang Multimedia 1, Gedung Pusat UGM.
Baiquni menyebut bahwa dengan menulis buku dapat dijadikan cara dalam membangun reputasi pribadi ataupun kampus. Tidak hanya itu, menulis buku menurutnya dapat menjadi jembatan untuk mengenali dan mengembangi kemampuan yang dimiliki. “Upaya ini juga dapat dilihat sebagai cara untuk memungkinkan diri untuk memperluas pengetahuan dan jejaring,”tuturnya.
Menurutnya, tren dan motivasi menulis ini seiring waktu mengalami pergeseran. Ada kecenderungan seseorang menulis sebagai proses melepaskan tekanan dan beban yang dimiliki.Namun motivasi apapun dapat menjadi alasan yang baik untuk mulai menulis. Namun yang kemudian menjadi tolok ukur keberhasilannya sebuah tulisan adalah bagaimana kata-kata yang dirangkai mampu ditransfer menjadi gagasan yang bermanfaat bagi banyak orang.”Kebermanfaatan inilah yang terus digaungkan oleh UGM supaya para dosen semangat untuk menerbitkan karya publikasi ilmiah dan menulis buku akademik,” kata Ketua Dewan Guru Besar (DGB) UGM ini.
Selain untuk kepentingan kenaikan pangkat bagi dosen, karya tulis menjadi bagian dari kegiatan kerja sama publikasi internasional yang dilakukan justru akan meningkatkan reputasi universitas. “Karya tulis ini juga mampu menunjukkan kebermanfaatannya yang luas bagi pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan di masing-masing bidang,” ujarnya.
Kepala Subdirektorat Publikasi Ilmiah dan Kekayaan Intelektual Ratih Fitria Putri, S.Si., M.Sc., Ph.D. menyebutkan kegiatan workshop ini dalam rangka dosen dalam menerbitkan karya tulis dalam bentuk buku. Di workshop kali ini, diikuti 329 peserta dengan 39 orang di antaranya merupakan guru besar.
Ratih menyebutkan, Direktorat Penelitian terus mendorong pada dosen untuk menerbitkan buku melalui program pendampingan dan pemberian insentif. Sepanjang tahun 2024 lalu diterbitkan sebanyak 220 karya dosen UGM melalui penerbitan UGM Press. “Capaian buku ilmiah pada 2024 mengalami peningkatan signifikan melalui program ini. Untuk itu, kedepannya kami akan terus mengembangkan program-program pendampingan dan insentif untuk mendorong publikasi,” harapnya.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto