Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Naila Zulfa, M.A., M.S., PGDip., Ph.D., FHEA., menorehkan prestasi internasional. Prestasi tersebut, ia raih melalui penghargaan Best Paper dalam The 2024 MAG Scholar Conference on Business, Marketing, and Tourism yang digelar di Makau, China, 12-14 November 2024 lalu. Dalam konferensi tersebut, Naila mempresentasikan penelitian berjudul “Luxury Literacy: The Role of Luxury Brand Knowledge on Luxury Consumption and Communication”. Penelitian ini membahas bagaimana literasi jenama (merek)mewah memediasi hubungan antara identitas global dan perilaku konsumsi merek mewah. “Idenya berangkat dari rasa penasaran saya terhadap temuan penelitian sebelumnya,” jelasnya di FEB UGM, Rabu (4/12).
Temuan penelitian Naila menunjukkan bahwa individu dengan identitas global yang tinggi cenderung membeli merek mewah jika mereka memiliki pemahaman yang baik tentang jenama mewah. Literasi merek ini tidak hanya memengaruhi keputusan untuk membeli tetapi juga keinginan untuk berbagi cerita tentang pengalaman konsumsi jenama mewah tersebut. Kendati mampu mempersembahkan penelitian karya sendiri, Naila tidak menutup mata bila penelitiannya mendapat dukungan Departemen Manajemen dan FEB UGM. Melalui bantuan pendanaan Hibah Penelitian Mandiri ia melakukan penelitian ini.
Naila dalam penelitian inipun menghadapi isu responden yang tidak memenuhi kriteria sample. Karena dari lebih dari 600 responden, hanya 285 responden yang memenuhi kriteria pernah membeli merek mewah dalam setahun terakhir.
Berpartisipasi dalam konferensi ini tentu memberikan pengalaman yang berharga. Selain mendapatkan penghargaan, iapun mendapatkan tawaran untuk mempublikasikan penelitiannya di jurnal yang terafiliasi dengan Emerald Publishing. “Serunya malah ketika bertemu dengan peneliti dari berbagai negara, juga editor dari sejumlah jurnal. Saya juga berkesempatan berdiskusi langsung dengan Prof. Zhilin Yang dari City University of Hong Kong mengenai potensi kolaborasi penelitian di masa mendatang,” terangnya.
Dengan mendapatkan penghargaan sebagai best paper dalam konferensi memberi makna mendalam bagi Naila. Terutama penghargaan ini memotivasi dirinya untuk terus melakukan penelitian dan menulis. “Saya sebetulnya tidak punya ekspektasi apa-apa di konferensi ini. Fokus saya hanya pada presentasi yang baik. Jadi, ketika diumumkan sebagai pemenang, saya terkejut juga,” ucapnya sambil tersenyum.
Naila berharap dapat segera terus melakukan penelitian dengan tema-tema terbaru. Kepada early-career researcher, ia mengajak untuk terus mencari celah penelitian dan fokus pada penelitian dengan model yang sederhana tetapi memberikan temuan baru, unik dan relevan.
Reporter : Shofi Hawa Anjani&Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB
Penulis : Agung Nugroho