Penggunaan teknologi digital secara optimal dalam menjalankan bisnis dapat mendorong UMKM untuk memperoleh sejumlah manfaat diantaranya akan mampu menjangkau basis konsumen yang lebih besar. Anni Karimatul Fauziyyah, S.Kom., M.Eng., Dosen Prodi Sarjana TerapanTeknologi Rekayasa Internet (TRI) DTEDI, Sekolah Vokasi UGM mengatakan bahwa transformasi digital UMKM menjadi prioritas penguatan fondasi ekonomi. Ia mengulas tuntas topik tersebut saat menjadi pembicara UMKM Class Series #5 yang diselenggarakan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat. Tema yang diusung dalam UMKM Class Series #5 kali ini yaitu Optimalisasi Teknologi Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis.
“Disinilah arti urgensi cloud untuk UMKM. Ada 20,5 juta UMKM telah go digital. Masih ada sisa 9,5 juta lagi UMKM yang ditargetkan bisa masuk dalam platform digital karena hingga tahun 2024, pemerintah menargetkan ada 30 juta UMKM go digital pada 2024 mendatang,” ujarnya di DPKM UGM, Selasa (2/7).
Menurut Anni Karimatul Fauziyyah, dengan berpindah ke cloud, UMKM dapat menciptakan manfaat yang konkret bagi perekonomian maupun masyarakat luas.
Berbicara urgensi pemerintah terhadap digitalisasi UMKM, ia menyatakan hasil kajian memperlihatkan bila digitalisasi UMKM berpengaruh positif terhadap perekonomian nasional. Sayangnya masih ditemui kendala dengan adanya keterbatasan skill dan kemampuan digital pelaku UMKM.
“Dengan target 30 juta UMKM digital pada 2024 kiranya perlu melakukan pelatihan guna peningkatan skill dan kemampuan literasi digital pelaku UMKM,” ungkapnya.
Dzikri Rahadian Fudholi, S.Kom., M.Comp. selaku pembicara kedua menyampaikan digitalisasi UMKM dalam hakikatnya untuk efisiensi operasional. Masalahnya seringkali ditemui proses bisnis yang lambat dan tidak efisien, dan sering kali disebabkan oleh tugas-tugas repetitif dan manual.
“Karena itu AI sebagai solusi sebagai otomatisasi proses bisnis dengan AI diharapkan dapat mempercepat alur kerja, mengurangi kesalahan manusia, dan menurunkan biaya operasional,” terangnya.
Demikian juga dalam hal melayani pelanggan. Masalah yang dihadapi diantaranya ditemui respons yang lambat dan tidak konsisten terhadap pertanyaan dan keluhan pelanggan sehingga dapat menurunkan kepuasan pelanggan.
“AI sebagai solusi dengan chatbot dan asisten virtual berbasis AI dapat memberikan dukungan pelanggan. Respons pun bisa cepat dan akurat, meningkatkan pengalaman pelanggan,” imbuhnya.
Apresiasi diberikan Direktur Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes. kepada para generasi muda yang usaha dengan memanfaatkan keberadaan IT. Mereka dengan mudahnya mengirim barang dari satu tempat ke tempat lain.
Oleh karena itu, kenapa UGM kemudian menyelenggarakan UMKM Class Series #5 bertema Optimalisasi Teknologi Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis karena belum semua pelaku UMKM bisa melakukan digitalisasi usahanya.
“Sebagai universitas kerakyatan, UGM harus bersama dengan para pelaku UMKM. Terlebih para pelaku UMKM ini sudah mempertaruhkan harta kekayaan dan waktunya untuk mengembangkan sebuah usahanya,” katanya.
Rustamadji mengakui pengalaman menjadi pengusaha tidak mudah. Dalam usahanya mengalami naik turun dan tidak pasti. Semua serba tidak pasti, misalnya ada UMKM yang memanfaatkan saat kejadian covid kemarin, namun ada juga yang sebaliknya.
“Ada juga yang tidak bisa bangsit saat covid. Karenanya bapak ibu yang hadir disini, saya anggap sebagai pengusaha yang sudah bangkit. Luar biasa dan bisa melewati situasi yang berat itu dan telah dipilih oleh Allah menekuni usaha sebagai jalan hidup,” katanya.
Penulis: Agung Nugroho