
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) secara resmi memulai pembangunan Gedung baru untuk Laboratorium Bahasa dan Pusat Bahasa. Dimulainya pembangunan gedung baru ini ditandai peletakan batu pertama oleh Rektor UGM Prof Ova Emilia bersama Prof. Setiadi, selaku Dekan FIB UGM, Minggu (10/8), di pelataran halaman depan FIB UGM.
Setiadi menyebutkan bahwa pembangunan gedung ini sudah direncanakan sejak 2015 silam, bersamaan dengan Gedung Soegondo yang lebih awal dibangun pada 2016 dan kini berdiri kokoh di selatan gedung baru. Menurutnya, gedung baru ini nantinya akan menjadi tonggak monumental bagi FIB UGM.“Gedung ini nantinya akan memiliki prasarana yang mendukung visi dan misi FIB ke depannya,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan gedung laboratorium bahasa ini merujuk pada bagaimana FIB siap untuk mengikuti perkembangan ilmu budaya dan humaniora di era digital. “Nantinya FIB siap memasuki ranah humaniora digital serta desain komunikasi visual dengan perspektif kebudayaan,” ujarnya.
Rektor UGM, Ova Emilia mengapresiasi sikap FIB yang sigap dalam menyambut perkembangan ilmu pengetahuan. Ia berharap, gedung dan prasarana baru bagi FIB ini mampu menghadirkan semangat lebih tinggi bagi civitas akademika untuk semakin menjulangkan ilmunya sekaligus menghadirkan pakar-pakar kebudayaan ke depannya. Akan tetapi, ia juga mengingatkan untuk tetap berakar pada kebudayaan sebagaimana identitas UGM sebagai sebuah universitas pusat kebudayaan.“Gedung yang dibuat hari ini mendukung UGM sebagai Universitas Pusat Kebudayaan. Lebih dari pada itu, gedung ini juga menjadi sebuah mimpi dan cita-cita untuk mendukung kebesaran UGM sekaligus bangsa,” pesannya.
Seperti diketahui, Gedung C FIB UGM ini direncanakan menjadi Laboratorium Bahasa dan Pusat Bahasa. Ruangan-ruangannya akan didedikasikan untuk aktivitas kebahasaan, unit kegiatan pengembangan mahasiswa, perpustakaan, dan berbagai pusat kajian. Selain itu, di lantai tujuhnya nanti akan dipusatkan sebagai co-working space untuk menunjang sejumlah kegiatan mahasiswa. Gedung ini direncanakan akan dibangun secara bertahap dan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu satu tahun.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Donnie