Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi di kancah internasional dengan memperluas jejaring dan rekognisinya melalui kolaborasi dengan salah satu universitas terbaik dunia, yakni Leiden University, Belanda. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Doktoral Bersama (Joint Doctoral Degree Agreement) antara Fakultas Biologi UGM dan Graduate School, Faculty of Science, Leiden University. Acara penandatanganan tersebut berlangsung di Gorlaeus Building, Faculty of Science, Leiden University, Rabu (25/9) sebagai simbol komitmen kedua institusi dalam memperkuat hubungan akademis dan riset di bidang ilmu biologi.
Penandatanganan perjanjian ini secara resmi dilakukan oleh Dekan Faculty of Science, Leiden University, Prof. dr. Jasper Knoester, yang didampingi oleh beberapa perwakilan dari UGM, termasuk Prof. Mirwan Ushada selaku Direktur Penelitian UGM, serta Luthfi Nurhidayat, M.Sc., dosen Fakultas Biologi UGM yang juga sedang menempuh program Ph.D. di Institute of Biology, Leiden University.
Sebelumnya, perjanjian ini juga telah disetujui dan ditandatangani oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, pada acara Dies Natalis Fakultas Biologi UGM yang ke-69, serta oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D.
Prof. dr. Jasper Knoester menyatakan harapannya bahwa penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) ini akan membuka jalan bagi peningkatan kerja sama antara Leiden University dan UGM, khususnya dalam lingkup kedua fakultas. Jasper optimist bahwa kolaborasi ini akan segera membuahkan hasil konkret melalui peningkatan jumlah mahasiswa Ph.D yang terlibat dalam program tersebut. “Saya berharap dengan penandatangan MoA ini akan membuat kerjasama antara UGM dan Leiden khususnya kedua Fakultas dapat semakin erat dan segera ada tindak lanjut dengan adanya mahasiswa jenjang doktor (Ph.D),” ungkapnya.
Selaras dengan itu, Prof. Mirwan Ushada mengatakan selain penandatangan pembukaan joint doctoral degree untuk mahasiswa jenjang doktor, juga disepakati kerja sama riset di bidang bioteknologi dan kesehatan. “Salah satu tema prioritas INUCoST (Indonesia Dutch Consortium on Sustainable Future) tahun depan adalah kesehatan. Hal ini sejalan dengan visi UGM dalam mengembangkan riset-riset unggulan di bidang bioteknologi dan kesehatan masyarakat,” kata Mirwan.
Menurut Mirwan, kolaborasi kedua universitas dalam pembentukan Fasilitas Riset Zebrafish yang diharapkan dapat menjadi pusat riset internasional untuk mendukung pengembangan penelitian di bidang kesehatan serta pengujian produk alami dari Indonesia. “Semoga dengan kerjasama yang sudah ada melalui twinlab fish facility, dapat lebih diperkuat dengan adanya mahasiswa Ph.D. yang meneliti menggunakan fasilitas tersebut untuk mendukung pengembangan penelitian di bidang kesehatan dan pengujian natural produk indonesia,” tambahnya.
Acara penandatanganan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari Leiden University, antara lain Dr. Pieter Schipper, selaku Head of Academic Affairs Science, Prof. dr. Herman Spaink, seorang adjunct professor di Fakultas Biologi UGM, serta Prof. Paul Kessler, dari Hortus Botanicus Leiden University, salah satu kebun botani tertua dan terbesar di dunia.
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Daryono dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (27/9), mengatakan bahwa kolaborasi antara UGM dan Universitas Leiden ini diharapkan akan mendorong lebih banyak mahasiswa dan peneliti dari kedua universitas dapat berpartisipasi aktif dalam program-program kolaboratif ini, baik dalam bentuk pertukaran pelajar, program riset bersama, maupun publikasi ilmiah yang berkualitas. “Kolaborasi ini merupakan salah satu langkah strategis yang diambil oleh Fakultas Biologi UGM dalam memperluas dampak riset dan inovasi di tingkat internasional, sekaligus memperkuat perannya sebagai pusat unggulan riset biologi di Indonesia,” pungkas Budi.
Penulis : Lintang
Editor : Gusti Grehenson