
Sebuah meja kecil di ditaruh depan bangku kuliah. Bangku dan meja yang didesain khusus ini sengaja disiapkan untuk membantu mahasiswa penyandang tuna daksa menulis bahan kuliah atau mengisi lembar jawaban ujian lewat ujung jari kakinya. Meja setinggi betis orang dewasa ini menjadi simbol kepedulian, inovasi, dan langkah nyata bagi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada mendukung komitmen kampus menjalankan pendidikan inklusif.
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Daryono menuturkan fasilitas meja untuk tunadaksa ini lahir dari kebutuhan riil di lapangan dan mencerminkan bagaimana kampus merespons keberagaman kemampuan mahasiswanya. Meja difabel yang diberikan dengan pertimbangan ergonomis ini mampu membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menulis menggunakan tangan. “Meja ini dirancang agar aktivitas belajar dapat dilakukan dengan nyaman dan dapat dipindahkan dengan mudah,” kata Budi, Senin (14/4).
Bagi para mahasiswa difabel, kata Budi, keberadaan meja dan kursi yang didesain khusus ini bukan hanya mempermudah secara teknis, tetapi juga memberikan rasa dihargai, diakui, dan diupayakan untuk berdaya dalam proses pendidikan. Alih-alih menjadi solusi instan, meja tersebut hadir sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun sistem pendidikan tinggi yang adaptif dan inklusif.
Diakui Budi, fasilitas meja kuliah ini hanyalah salah satu bagian dari upaya menyeluruh Fakultas Biologi UGM dalam menciptakan sistem pendidikan tinggi yang benar-benar inklusif. Sejak tahun 2022, fakultas ini telah aktif memfasilitasi mahasiswa difabel dalam kegiatan akademik seperti kuliah, praktikum, dan evaluasi, termasuk UTS dan UAS.
Selain itu, Fakultas juga menyediakan layanan pendampingan menyeluruh melalui konseling sebaya, dosen konseling, hingga psikolog yang siap memberikan dukungan emosional dan akademik. Seluruh inisiatif ini didasarkan pada semangat gotong royong dan penghargaan terhadap setiap potensi individu.
Putri Diah Syafitri, salah satu anggota Unit Komunitas Mahasiswa Difabel UGM, mengapresiasi adanya fasilitas meja bagi mahasiswa penyandang disabilitas.“Inovasi meja ramah difabel yang digunakan oleh Fakultas Biologi UGM sangat membantu teman difabel, semoga bisa diterapkan juga oleh fakultas lainnya,” harapnya.
Budi Daryono berharap upaya ini bisa menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain untuk ikut serta dalam menciptakan lingkungan kampus yang benar-benar ramah difabel. Sebab, pendidikan tinggi seharusnya menjadi ruang di mana semua mahasiswa, apapun latar belakang dan kebutuhannya, bisa tumbuh dengan setara.
Penulis : Bolivia Rahmawati
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. Fakultas Biologi