Sebanyak 5.000 bibit Wader Pari berhasil ditebar oleh tim Gama Wader Fakultas Biologi UGM bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kretek, Bantul. Pada kegiatan kali ini, penebaran bibit ikan wader dilaksanakan di Sungai Gandok, Kelurahan Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Kamis (30/1) lalu.
Kegiatan pelepasan bibit wader ini juga didukung oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia dan kerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. Kegiatan Restocking Phase 2 merupakan rangkaian program dari workshop Wader Pari (Rasbora lateristriata) Restocking Activity for Food Dashboard System (FDS). Berbeda dengan kegiatan restocking sebelumnya yang sukses dilaksanakan Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa tokoh seperti Prof. Dr. Bambang Retnoaji, S.Si., M.Sc., selaku Dosen dan Peneliti Fakultas Biologi UGM, Hery Sulistio Hermawan, S.Pi., M.T., selaku Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan DIY, serta Ibnu Budiman, selaku Manajer Lingkungan GAIN Indonesia.
Bambang Retnoaji mengatakan pelepasan bibit wader ini berangkat dari survei 2011 dari keresahan banyak pelaku warung penyedia olahan ikan bukan dari hasil ikan budidaya, melainkan hasil tangkapannya sungai-sungai yang ada di Yogyakarta. Lalu ia melanjutkan survey pada tahun 2019 untuk menilik populasi ikan, alhasil terungkap bahwa populasi ikan di beberapa sungai yang ada di Yogyakarta saat ini jauh berkurang. Hal ini juga diperparah oleh adanya degradasi habitat, pembuangan limbah ke sungai, hingga praktik perikanan yang kurang ramah lingkungan. Ia menyampaikan, salah satu strategi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut melalui kegiatan restocking ikan wader. “Sungai kita adalah aset yang memiliki banyak potensi kekayaan dan bisa dimanfaatkan bagi masyarakat sekitar. Salah satu dengan kembali mengisi ikan-ikan ke sungai sebagai habitat aslinya demi menjaga ekosistem,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan pentingnya pendekatan ilmiah dalam pemilihan lokasi restocking agar dapat mendukung keberlanjutan ikan termasuk menganalisis kualitas fisik, kimia, dan biologi perairan habitat ikan. Pemilihan ikan wader menurutnya penting karena dapat dimanfaatkan sebagai indikator biologis yang peka terhadap perubahan parameter lingkungan sungai sekaligus dapat menyediakan sumber protein lokal yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Ia berharap kolaborasi yang dijalankan tidak sebatas pada pelepasan ikan ke sungai habitatnya, melainkan dapat menjadi momentum kolaborasi dari berbagai pihak dalam menjaga kelestarian dan strategi pengelolaan ikan dengan lebih berkelanjutan. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memulihkan populasi ikan dan mendorong kolaborasi dari berbagai pihak agar dapat bermanfaat bagi lingkungan serta masyarakat sekitar,” jelasnya.
Ibnu Budiman menyatakan bahwa tujuan dari adanya kolaborasi ini dapat meningkatkan efektivitas kegiatan kegiatan restocking ikan wader pari yang telah diadakan dalam setiap tahun sekali. Ia menuturkan, kegiatan Restocking Phase 2 ini akan disertai pemantauan hingga bulan keempat, sehingga hasilnya dapat untuk menyusun panduan pemantauan ikan wader pari yang nantinya menjadi acuan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan dalam kegiatan restocking selanjutnya. “Melalui fase kedua ini, kami akan melakukan monitoring hingga bulan keempat. Hasilnya akan digunakan untuk menyusun panduan restocking ikan Wader Pari yang akan diterapkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan pada tahun 2026 mendatang,” ungkapnya.
Hery Sulistio Hermawan menyampaikan bahwa kolaborasi yang dilakukan oleh berbagai pihak dapat menjadi langkah nyata dalam mendukung kesinergisan program restocking wader ini, sehingga aspek keberhasilan dapat dicapai dengan baik. Lebih lanjut, ia mengatakan program perlu dilakukan pemantauan lebih lanjut agar progresnya dapat terlihat. “Jika nanti ada permasalahan serta tantangan, ini yang harus kita antisipasi bersama dalam upaya penyelesaiannya,” jelasnya.
Musa A.Md., selaku Kepala Kelurahan Sumbermulyo menyampaikan ucapan terima kasihnya atas kerja sama dari berbagai pihak dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi momentum kolaboratif yang dapat mendukung keberlanjutan ekosistem sungai dan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.
Penulis : Cyntia Noviana
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Jesi
