Fakultas Filsafat UGM dan Museum Seni Budaya Jawa Ullen Sentalu melakukan perjanjian kerjasama. Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Dr. Rr. Siti Murtiningsih, S.S., M.Hum dan Direktur Museum Seni Budaya Jawa Ullen Sentalu, Daniel A. Haryono, menandatangani nota kesepahaman antara kedua institusi, Kamis (18/4). Kedua institusi sepakat untuk menjalin kerja sama pelestarian dan pengembangan wayang serta peningkatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam kegiatan akademik dan kemahasiswaan.
“Fakultas Filsafat berkomitmen untuk menggali dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal Nusantara, yang salah satunya terkandung dalam wayang. Hal ini juga menjadi perhatian penting dari Museum Ullen Sentalu dan karenanya kami merasa dapat memanfaatkan kemampuan masing-masing lembaga untuk tujuan yang sama,” tutur Dekan Fakultas Filsafat.
Ruang lingkup kerja sama ini di antaranya meliputi kegiatan sharing heritage melalui penampilan koleksi di portal website, film dan buku; kegiatan pendidikan dan pengajaran; kegiatan penelitian dan pengembangan; juga kegiatan pertunjukan dan kerja sama.
Murti menerangkan kerja sama ini bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan pemaknaan, penyelenggaraan lokakarya, seminar dan pertunjukan wayang serta pengembangan mata-kuliah Filsafat Wayang. Dalam pelaksanaannya, kedua institusi juga terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri.
Fakultas Filsafat sendiri saat ini telah memiliki Pusat Studi Filsafat Wayang yang melakukan kajian terhadap dimensi filosofis dari wayang yang merupakan warisan budaya Nusantara dan mengandung nilai-nilai luhur yang dapat dipedomani dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Fakultas Filsafat juga mempunyai Laboratorium Filsafat Nusantara (LAFINUS) yang didirikan sebagai wadah pengabdian, penelitian, dan diskusi kearifan lokal masyarakat Nusantara. LAFINUS menyelenggarakan berbagai kajian, diskusi, pelatihan hingga konferensi yang bertujuan untuk mengenali, memahami, dan mengkaji ide-ide dan pemikiran kenusantaraan bagi kesejatian hidup manusia dalam program penelitian Filsafat Nusantara.
Kerja sama ini pun diharapkan dapat semakin meningkatkan peran Fakultas Filsafat dalam melakukan kajian-kajian penting. “Ini sesuai dengan salah satu misi Fakultas Filsafat, yaitu meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pendidikan, pengkajian, pengembangan, dan pengabdian dalam bidang filsafat dan kearifan lokal,” imbuh Murti.
Penulis: Gloria Barus