
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Pada pemringkatan terbaru QS Worlds University Rankings (QS WUR) by Subject 2025, UGM melalui bidang ilmu Geografi berhasil menempati peringkat 1 di Indonesia dan peringkat 101-150 dunia, sekaligus menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan geografi unggulan di Asia Tenggara. Dalam daftar 251 perguruan tinggi yang masuk dalam daftar kategori bidang ilmu geografi tersebut, terdapat dua perguruan tinggi dari Indonesia yang berhasil masuk, yakni UGM dan Universitas Indonesia.
QS World University Rankings by Subject merupakan salah satu pemeringkatan universitas paling bergengsi di dunia yang dilakukan oleh lembaga Quacquarelli Symonds (QS), Inggris. Pemeringkatan ini dilakukan terhadap lebih dari 1.500 institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia berdasarkan bidang ilmu tertentu, dengan penilaian yang mencakup reputasi akademik, employer reputation, serta indikator bibliometrik seperti sitasi per publikasi dan indeks H yang mengukur produktivitas dan dampak dari publikasi ilmiah.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., menyampaikan bahwa capaian ini merupakan bentuk akuntabilitas fakultas kepada publik sekaligus pengakuan internasional atas kualitas akademik yang selama ini dijalankan. “Peringkat ini menjadi refleksi atas reputasi dan kualitas yang dimiliki oleh Fakultas Geografi. Klaim kualitas institusi harus didukung oleh ukuran yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dari lembaga pemeringkat yang kredibel, dalam hal ini QS World University Rankings,” ungkapnya, Jumat (11/4).
Lebih lanjut, Danang menjelaskan bahwa capaian ini memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap arah pengembangan program studi dan kurikulum di Fakultas Geografi, baik pada jenjang sarjana maupun pascasarjana. Peningkatan peringkat dalam pemeringkatan internasional yang kredibel seperti QS WUR tidak hanya meningkatkan daya saing institusi di tingkat global, tetapi juga memperbesar tingkat kepercayaan dari mitra-mitra luar negeri terhadap kualitas akademik yang dimiliki fakultas. Kepercayaan ini menjadi pondasi penting dalam memperluas jejaring kolaborasi internasional, baik dalam bentuk penyelenggaraan program double degree, pelaksanaan riset kolaboratif lintas negara, hingga pengembangan kurikulum bersama yang sesuai dengan standar global. “Peringkat ini akan memperkuat posisi Fakultas dalam menjalin kerja sama internasional, seperti program double degree, riset bersama, serta kolaborasi dalam pengembangan akademik,” imbuhnya.
Saat ini, Fakultas Geografi UGM telah membangun jejaring kolaborasi yang luas dan berkelanjutan dengan berbagai institusi pendidikan tinggi terkemuka di dunia. Kemitraan ini mencakup kerja sama strategis dengan universitas-universitas bergengsi seperti University of Cambridge di Inggris, serta sejumlah institusi ternama di kawasan Eropa seperti Jerman, Prancis, Belanda, dan negara-negara lainnya yang memiliki tradisi akademik kuat dalam bidang geografi dan ilmu kebumian. Tidak hanya terbatas di Eropa, Fakultas Geografi juga secara aktif menjalin hubungan dengan perguruan tinggi di kawasan Asia Timur yang memiliki reputasi internasional, seperti universitas-universitas di Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari pelaksanaan riset bersama (joint research), perkuliahan kolaboratif (joint lecture), hingga pembimbingan bersama mahasiswa (joint supervision). “Banyak mitra global yang menjalin kolaborasi secara intensif dengan Fakultas Geografi. Mereka tidak hanya datang dari lingkungan regional, tetapi juga dari institusi kelas dunia, yang menunjukkan bahwa keberadaan kami semakin diakui dalam forum akademik internasional,” ujar Danang.
Pencapaian tersebut juga tidak lepas dari kontribusi mahasiswa dalam kegiatan riset dan publikasi internasional. Fakultas Geografi mendorong keterlibatan aktif mahasiswa pada berbagai proyek penelitian, termasuk publikasi di jurnal bereputasi tinggi seperti Q1. Menurut Danang, riset bukan hanya menghasilkan pengetahuan, tetapi juga menjadi bagian penting dari proses pendidikan untuk mencetak generasi pemimpin dan inovator masa depan. Dalam upaya menjaga dan meningkatkan reputasi akademik serta employer reputation, Fakultas Geografi juga terus memperluas jejaring kerja sama dengan para pengguna lulusan. Strategi yang dilakukan antara lain melalui forum alumni, workshop, dan kerja sama proyek yang melibatkan para pemangku kepentingan. “Kami ingin memastikan bahwa para pengguna lulusan merasa puas dengan kualitas alumni yang dihasilkan Fakultas Geografi,” tambahnya.
Selain itu, kehadiran dosen tamu dan profesor kunjungan (visiting professor) menjadi salah satu strategi kunci yang secara berkelanjutan diupayakan oleh Fakultas Geografi UGM untuk memperkuat kualitas akademik, meningkatkan paparan internasional, serta memperluas jejaring kolaboratif lintas negara. Keterlibatan para akademisi dari luar negeri tidak hanya terbatas pada kunjungan fisik dalam jangka pendek, tetapi juga mencakup partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan akademik strategis, seperti keterlibatan dalam pengujian disertasi mahasiswa, pelaksanaan riset bersama (joint research), perkuliahan lintas institusi (co-teaching), serta pendampingan akademik dalam skema joint supervision. Selain itu, banyak dosen Fakultas Geografi yang juga dipercaya sebagai adjunct professor atau profesor afiliasi di sejumlah universitas luar negeri, seperti di Jepang, Tiongkok, Jerman, dan Selandia Baru. Posisi ini tidak hanya mencerminkan pengakuan atas kapasitas individu dosen, tetapi juga menjadi bukti bahwa kualitas akademik Fakultas telah mencapai standar internasional yang tinggi. “Kolaborasi semacam ini memperkuat pertukaran pengetahuan, memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dan dosen, serta menjadi sarana penting dalam menjaga dinamika inovasi dan relevansi global dalam pengembangan ilmu geografi,” tuturnya.
Danang menegaskan salah satu fokus utama yang terus didorong adalah peningkatan intensitas dan kualitas kerja sama internasional di Fakultas Geografi yang diwujudkan melalui perluasan jejaring riset global atau International Research Network (IRN). Di samping itu, fakultas juga secara strategis menargetkan peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah di jurnal bereputasi internasional, terutama yang terindeks Scopus dan masuk dalam kategori Q1 sebagai indikator penting dalam penguatan posisi institusi dalam pemeringkatan global. Upaya ini didukung oleh budaya riset yang kuat, sistem mentoring yang solid, serta dorongan aktif kepada sivitas akademika, baik dosen maupun mahasiswa, untuk terus menghasilkan karya ilmiah yang inovatif, aplikatif, dan berdampak luas. “Kami berkomitmen untuk terus mendorong terwujudnya kolaborasi akademik yang bermutu tinggi, memperluas pengakuan global terhadap Fakultas Geografi UGM, dan memastikan kontribusi keilmuan yang kami hasilkan dapat memberikan dampak nyata di tingkat lokal, nasional, maupun internasional,” pungkasnya.
Penulis : Triya Andriyani
Foto : Donnie