Delegasi dari Fakultas Peternakan UGM turut berpartisipasi dalam Konferensi Biennial ke-24 dan Sidang Umum yang bertajuk “Nagoya Protocol in Nagoya wise and harmonized use of bioresources in the international community” yang diselenggarakan oleh Asian Assosiation of Agriculture Colleges and Universities (AAACU) di Universitas Nagoya, Jepang, pada 2-6 Desember lalu. Tim delegasi Fakultas Peternakan dipimpin oleh Dekan Fakultas Peternakan, Prof. Budi Guntoro, Ph.D., yang sekaligus sebagai Second Vice-President AACU didampingi oleh Andriyani Astuti, Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia Fakultas Peternakan. Konferensi ini juga dihadiri para akademisi dan peneliti terkemuka dari seluruh Asia, diantaranya Dr. Mutsuaki Suzuki dari National Institute of Genetics dan Dr. Hiroshi Kiyono dari Universitas Tokyo, Jepang.
Budi Guntoro mengatakan konferensi ini menyoroti pentingnya penggunaan sumber daya hayati secara bijaksana dan harmonis dalam komunitas internasional, terutama di kawasan Asia tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Kehadiran UGM dalam konferensi ini menegaskan komitmen dalam memperkuat kolaborasi internasional dan berbagai pengetahuan di bidang pertanian dan peternakan. Di pertemuan forum tersebut, kata Budi, dirinya menyampaikan presentasi tentang inovasi dalam pendidikan dan penelitian di bidang peternakan. Sedangkan Andriyani Astuti berpartisipasi dalam diskusi panel mengenai kebijakan pertanian berkelanjutan di Asia.
Partisipasi Fakultas Peternakan UGM dalam konferensi ini, kata Budi Guntoro sebagai bukti nyata akan komitmen Fakultas Peternakan untuk terus berinovasi dan berkolaborasi di tingkat internasional. “Diharapkan dengan keterlibatan UGM dalam forum ini dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta belajar dari institusi lain untuk kemajuan bersama di bidang pertanian dan peternakan,” katanya.
Budi menyebutkan ada 33 universitas di kawasan Asia dan Amerika Serikat ikut berpartisipasi dalam forum ini. Konferensi ini tidak hanya menjadi ajang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga untuk memperkuat jaringan professional antar anggota AAACU. “Kita ingin untuk dapat terus berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian dan peternakan melalui kolaborasi internasional yang kuat,” paparnya.
Reportase : Febriyanto & Satria/Humas Peternakan
Penulis : Agung Nugroho