Masih dalam perayaan Dies Natalis ke-59 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unsur Pelaksana (UP) Fakultas Psikologi UGM menggelar seminar dengan judul “Kiat Mendampingi Generasi Milenial & Gen Z” pada Jumat (12/1). Tema yang dipakai ini menekankan peran orang tua khususnya Ibu dalam proses pengasuhan anak.
Dr. Rita Eka Izzaty, S.Psi., M.Si., selaku Ketua DWP UP Fakultas Psikologi UGM membuka seminar. Dalam sambutannya, ia bercerita tentang maraknya kasus negatif terjadi di kalangan Generasi Milenial dan Gen Z. Menurutnya, hal ini perlu diperhatikan orang tua untuk mengetahui pendampingan yang tepat bagi anak yang berbeda generasi darinya.
“Ternyata prevalensinya atau data-data untuk bunuh diri ini semakin lama semakin memprihatinkan. Pertanyaan yang mendasar, ini ada apa dengan anak-anak kita, bagaimana hubungannya dengan keluarga, bagaimana hubungannya dengan Ibu dengan Ayah,” tutur Rita.
Dimoderatori oleh Dosen Fakultas Psikologi UGM, Zahra Frida Intani, S.Psi., M.Psi., Psikolog, seminar ini dibuka dengan penjelasannya, “Hal yang menarik adalah saya dan mungkin di sini ada beberapa ibu Dharma Wanita yang juga sebenarnya masih dalam generasi milenial, jadi nanti mungkin kami juga sambil belajar mengenali diri sendiri.”
Ida Rochmawati, M.Sc., Sp.KJ (K), selaku pemateri dalam seminar ini, merupakan seorang psikiater di RSUD Wonosari Gunungkidul Yogyakarta, dan penggiat suicide prevention. Ida juga merupakan seorang penulis buku serta giat membagikan beragam video edukasi di media sosial Instagramnya.
Dalam mengawali pemaparannya, ia menceritakan berbagai peran seorang perempuan, dari seorang Ibu yang mendampingi anaknya hingga berkarir sebagai profesional dengan segudang kesibukan. Peran-peran tersebut bahkan dilaksanakan secara bersamaan, yang kemudian tidak dapat dipungkiri dapat memicu berbagai kerentanan.
“Ternyata perempuan itu rentan mengalami stres, melansir dari Women’s Agenda menurut studi terbaru itu ternyata 50% di dunia ini mengalami burn out, jadi perempuan itu selain strong woman ternyata juga punya potensi untuk mengalami burn out. Ternyata lebih dari 8% orang dewasa berusia di atas 20 tahun melaporkan mengalami depresi selama periode dua minggu, hampir dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibanding laki-laki,” ucap Ida.
Ida menerangkan bahwa depresi memiliki tiga gejala utama dan tujuh gejala tambahan. Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bagaimana identifikasi jenis depresi menurut gejalanya. “Depresi itu ada tiga gejala utama, murung, hilang minat, mudah lelah. Ada tujuh gejala tambahan, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, gangguan nafsu makan, harga diri rendah, perasaan bersalah atau menyalahkan diri berlebihan, dsb.,” imbuhnya.
Melanjutkan pemaparannya, Ida menyampaikan pentingnya sebagai seorang Ibu untuk mengetahui kondisi diri sebelum mendampingi anak, “Perempuan perlu mengenal kondisi mentalnya, menolong dan merawat dirinya sendiri agar bisa menjalankan perannya sebagai Ibu, istri dan anggota masyarakat”.
Idealnya, suami dan istri dalam mengasuh anak harus menjadi satu tim dan bertanggung jawab bersama. Realitanya ketimpangan terjadi, seolah-seolah mengasuh menjadi tanggung jawab Ibu seorang, “Banyak kasus di dalam pernikahan saya bisa katakan 90% lebih rumah tangga itu tidak ada yang benar-benar mulus baik-baik saja.”
Pendekatan sebagai orang tua kepada anak khususnya Ibu, harus dilakukan dengan memahami karakter milenial dan gen Z. Kunci dalam pendekatan generasi milenial menurut Ida ada tiga, yang pertama asertif, kedua empati, dan ketiga adalah equal. “Kita belajar untuk melihat anak-anak kita sebagai manusia, bukan sebagai milik kita,” tegas Ida.
Melalui seminar ini, Rita juga berharap bahwa Ayah dan Ibu dapat mengidentifikasi ciri generasi milenial dan gen Z sehingga mampu memberikan perlakuan dan menerapkan pendekatan yang sesuai.
“Kalau saya simpulkan dari hasil-hasil kajian riset, sebenarnya kesalahan pendidikan dan pengasuhan terletak dari perspektif yang salah dari orang tuanya, menggunakan perspektif ala orang tua untuk diterapkan pada anak-anak,” tambah Rita.
Diwakili Dr. Rita Eka Izzaty, S.Psi., M.Si., Ratna Syifa’a Rahmahana, S.Psi., M.Si., Psikolog, dan Widi Ariyani Sudarsono, M.Psi., Psikolog, DWP UP Fakultas Psikologi UGM pada kesempatan yang sama juga menyerahkan bantuan pendidikan kepada penerima dari unsur tenaga kependidikan, tenaga outsource keamanan, dan tenaga outsource kebersihan Fakultas Psikologi UGM.
“Walaupun memang ini tidak seberapa tapi kami harapkan dapat dipakai untuk membantu dan mendukung proses pendidikan yang dijalani oleh Ananda, jadi bukan besarnya sekali lagi tetapi di sini spirit dari Dharma Wanita itu adalah berbagi, tagline kita dari kita untuk kita,” harap Rita.
Penulis: Erna