
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-70, Jumat (19/9) di Auditorium FISIPOL UGM. Dengan mengusung tema “From Uncertainty to Opportunity: Communities Shaping a Shared Future”, perayaan ini menjadi momentum refleksi sekaligus komitmen untuk terus berkontribusi menghadapi tantangan ketidakpastian sosial.
Dekan Fisipol UGM, Dr. Wawan Mas’udi, S.IP., M.P.A., Ph.D., menekankan pentingnya rasa syukur atas perjalanan panjang Fisipol atas banyak capaian yang telah diberikan oleh institusi, baik sebagai komunitas akademik maupun individu. “Kontribusi tersebut nyata dalam perubahan sosial yang terus berlangsung dan akan terus diperkuat di semua aspek Tridharma perguruan tinggi,” ungkapnya.
Dekan menegaskan komitmen menghubungkan ilmu pengetahuan dengan masyarakat, serta menjadikan ketidakpastian bukan sebagai hambatan, melainkan peluang untuk membangun masa depan bersama yang lebih inklusif dan tangguh.
Dalam pidato ilmiahnya, Guru Besar dari Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, M.Si. mengajak sivitas akademika Fisipol merefleksikan kehidupan masyarakat dalam pusaran ketidakpastian sosial. Ia menyebutkan, ketidakpastian hadir dalam tiga tingkatan yakni ketidakpastian global seperti perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi nasional, dan ketidakstabilan lokal seperti ragam persoalan masyarakat.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa masyarakat Indonesia memiliki mekanisme bertahan yang efektif. “Tradisi gotong royong, jaringan solidaritas, serta praktik ekonomi berbasis komunitas menjadi bantalan yang memungkinkan masyarakat melewati krisis demi krisis,” jelasnya.
Menurut Janianton, refleksi ini bukan sekadar kegelisahan, tetapi juga pengingat bahwa komunitas akademik memiliki peran penting dalam merumuskan agenda masa depan yang berpijak pada nilai pengakuan, solidaritas, dan moral sosial.
Penulis : Kezia Dwina Nathania
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. Fisipol