Dalam rangka mewujudkan komitmen untuk mengembangkan penelitian serta pelayanan masyarakat di bidang Kedokteran Keluarga dan Perawatan Primer, Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM untuk pertama kali menggelar kegiatan Yogyakarta International Family Medicine Conference di Loman Park Hotel, pada Jumat (15/3) dan Sabtu (16/3).
Kegiatan ini bertujuan agar peserta dapat mengerti bagaimana cara membangun hubungan yang baik dengan pasien. Lantaran keterampilan tersebut merupakan salah satu keterampilan inti pelayanan kesehatan berbasis patient centered yang merupakan salah satu prinsip kedokteran keluarga.
Konsultasi merupakan kunci penting dalam pelayanan kesehatan. Dalam melakukan konsultasi yang baik, seorang dokter akan menganalisis konsep, persepsi, pandangan, dan pemahaman pasien mengenai masalah kesehatan yang dihadapi.
Dalam kuliah tamunya, dr. Oryzati Hilman, MSc.CMFM., Ph.D., Sp.DLP., Sp.KKLP., dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyampaikan bahwa konsultasi yang berkualitas dapat memberi pemahaman mendalam pada pasien akan masalah dan kondisi yang dihadapinya. “Untuk melakukan konsultasi yang baik, diperlukan berbagai keterampilan sehingga seorang dokter sebagai konselor harus memiliki kompetensi-kompetensi tersebut,” ujarnya.
Dr. Lin Watson, General Practitioner dari University of Edinburgh, turut menyampaikan terkait dengan urgensi kualitas konsultasi dalam pelayanan kesehatan primer. “Layanan kesehatan harus diselenggarakan dengan fokus pemberdayaan, termasuk pemberdayaan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi publik secara luas. Hal ini juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan aktual masyarakat di lapangan.”
Prof. David Fearon, Clinical Teaching Fellow at Master Program of Community Medicine, University of Edinburgh, ikut memaparkan kesimpulannya bahwa pengembangan riset dan IPTEK di bidang kedokteran keluarga, komunitas, serta pelayanan kesehatan primer juga berperan penting dalam mengkritisi kebijakan dan regulasi yang ada, meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran general practitioner serta terapi paliatif dengan membuka akses ketersediaan informasi secara luas.
“Dengan memperkenalkan peran dokter spesialis keluarga dan general practitioner, diharapkan masyarakat menjadi lebih terbuka dengan opsi-opsi perawatan terutama perawatan paliatif sehingga persoalan kesehatan pada berbagai daur kehidupan, baik di dalam keluarga maupun komunitas, dapat menerima perawatan terbaik secara holistik,” jelas David.
Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi FK-KMK UGM dengan University of Edinburgh, Indonesian Society of Teachers in Family Medicine, Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga Indonesia (KIKKI), dan Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), Yogyakarta International Family Medicine Conference. Acara dihadiri oleh puluhan ahli, praktisi, akademisi, klinisi, dosen, dan mahasiswa kedokteran keluarga dan komunitas dari berbagai daerah di Indonesia. Ajang ini sekaligus menjadi Sertifikasi Supervisor Klinis bagi dosen, manajer program studi, pembimbing lapangan, Spesialis Kedokteran Keluarga dan Perawatan Primer (Sp.KKLP) di semua Program Studi Sp.KKLP di Indonesia.
Konferensi ini mencakup beragam rangkaian acara, yakni rangkaian lecture dan talkshow dengan topik konsultasi menyeluruh, perawatan paliatif, dan general practitioner, workshop manuskrip, progress test, hingga presentasi oral paper dan poster oleh peserta.
Pada hari pertama, 15 Maret 2024, konferensi dibuka dengan general lecture dengan topik Exceptional Consultation in Family Medicine disampaikan oleh dr. Oryzati Hilman, MSc.CMFM., Ph.D., Sp.DLP., Sp.KKLP., dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Selanjutnya, sesi talkshow diisi oleh 2 keynote speaker asal University of Edinburgh, yakni Prof. David Fearon, Ph.D. dengan topik Palliative Care dan Dr. Lin Watson dengan topik GP practices in the UK.. Rangkaian acara selanjutnya, workshop manuscript development disampaikan oleh Prof. dr. Indah Suci Widyahening, M.S., M.Sc. CM-FM., Ph.D., Sp.K.K.L.P., Subsp.C.O.P.C. dari Universitas Indonesia. Kemudian, konferensi ditutup dengan pengisian progress test oleh peserta dan sesi berbuka puasa bersama.
Konferensi hari kedua, 16 Maret 2024, dibuka sesi talkshow oleh keynote speaker ketiga, Prof. David Weller dari University of Edinburgh dengan topik Make Every Consultation Count. Agenda dilanjutkan dengan diskusi publik terkait Follow up Plan Fellowship in Family Medicine dipimpin oleh KIKKI dan PDKI.
Penyelenggaraan konferensi ilmiah kedokteran keluarga dan komunitas berskala internasional ini menunjukkan komitmen kuat FK-KMK UGM dalam mewujudkan poin SDGs, mengenai kehidupan sehat dan sejahtera serta pendidikan berkualitas. Konferensi ini tidak hanya menjadi forum untuk berbagi pengetahuan terkini dalam bidang kedokteran keluarga dan komunitas, tetapi juga memperkuat kolaborasi lintas negara untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkelanjutan.
Konferensi ini menjadi ajang penting untuk membahas berbagai aspek layanan kesehatan primer, konsultasi kesehatan, dan perawatan paliatif yang esensial dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam lingkup komunitas, nasional, hingga global. Melalui konferensi ini, praktisi kesehatan dari berbagai negara dapat berbagi praktik terbaik, penelitian terkini, dan inovasi dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih terjangkau, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Selain itu, konferensi ini juga memberikan kesempatan bagi para profesional kesehatan untuk memperdalam pengetahuan mereka melalui presentasi penelitian terbaru dan pelatihan praktis, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang mereka berikan.
Dengan demikian, penyelenggaraan konferensi ilmiah kedokteran keluarga dan kesehatan komunitas tidak hanya mendukung upaya untuk mencapai kehidupan sehat dan sejahtera bagi semua, tetapi juga memperkuat landasan pendidikan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Reporter: Assyifa (Humas FK-KMK UGM)