Hidrokarbon merupakan salah satu potensi sumber daya alam di Indonesia. Eksplorasi terhadap hidrokarbon pun masih berlangsung hingga saat ini.
Sejumlah kendala dihadapi saat melakukan eksplorasi diantaranya tantangan eksplorasi terhadap reservoir atau sumber hidrokarbon yang terletak di bawah permukaan bumi.
Menurut Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, FMIPA UGM, Dr. rer.nat. Wiwit Suryanto,S.Si., M.Si, diperlukan teknik pengukuran tertentu untuk dapat mendeteksi keberadaannya, salah satunya melalui metode elektromagnetik dalam Ilmu Geofisika. Metode elektromagnetik ini memiliki kemampuan merekam medan listrik dan medan magnetik untuk memperoleh nilai resistivitas lapisan-lapisan batuan di bawah permukaan bumi.
“Kontras resistivitas ini dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan lapisan hidrokarbon,” ujar Wiwit Suryanto di FMIPA UGM, Rabu (29/11).
Wiwit Suryanto menyebut Metode Controlled Source Electromagnetic (CSEM) menjadi metode yang digunakan Laboratorium Geofisika UGM selama ini. Untuk mendeteksi keberadaan hidrokarbon, Laboratorium Geofisika UGM bekerja sama dengan Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi dalam suatu studi kerja sama.
Kerja sama ini diberi judul Studi Controlled Source Electromagnetic untuk Mendeteksi Reservoir Hidrokarbon. Kerja sama studi telah berlangsung selama 9 bulan dimulai sejak April sampai dengan November 2023.
Pada 27-28 November 2023 studi kerja sama ini telah melaksanakan laporan akhir di Laboratorium Geofisika, Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi, yaitu Freddy Yulisasongko, Boko Nurdiyanto, serta Isnianto Saputra dari JOB PMEP Simenggaris. Sedangkan perwakilan dari Geofisika UGM adalah tiga dosen aktif yaitu Dr. Wahyudi, M.S., Dr. rer.nat. Wiwit Suryanto,S.Si., M.Si., dan Dr.rer.nat. Sintia Windhi Niasari, S.Si, M.Eng., beserta tim riset dari Laboratorium Geofisika.
Sebagai peneliti, Wiwit Suryanto menyampaikan kegiatan laporan akhir studi ini bukanlah akhir dari riset metode elektromagnetik dan penerapannya dalam mendeteksi hidrokarbon. Keberlanjutan studi ini nantinya diharapkan mampu memajukan riset-riset geofisika, hingga berkontribusi positif dalam pemanfaatan sumber daya alam Indonesia.
Hal senada disampaikan Freddy Yulisasongko dari Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi. Menurutnya meski studi sudah di ujung, namun semua merasakan sinyal positif dari penerapan metode ini.
“Terima kasih sekali kepada semua tim, dan sekali lagi terima kasih untuk kerja sama selama ini,” paparnya.
Penulis : Shofi Rahmadini – Agung Nugroho
Foto : Shofi Rahmadini