Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM memberikan pendampingan pada kelompok tani di Dusun Ngampel, Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah, mengenalkan implementasi Teknologi Sistem Integrasi Tanaman – Ternak – Ikan (SITTI) dan Budidaya Maggot. Tim pengabdian FTP UGM ini diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng. dengan anggota Prof. Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc dan Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec.
Lilik Sutiarso dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (4/9), mengatakan tim FTP UGM mendampingi Kelompok Limbah Barokah Paguyuban Keluarga Maggot yang beranggotakan kelompok wanita tani, petani milenial dan kelompok tani dalam peningkatan produktivitas budidaya maggot. “Yang kita lakukan mengunjungi lokasi tempat budidaya maggot, dengan antusias kelompok menjelaskan kepada tim tentang tahapan proses dari budidaya maggot dalam satu siklus,” katanya.
Menurut Lilik, kelompok tani terlihat sudah menguasai terkait tahapan dari setiap proses budidaya maggot, setelah mendapatkan pelatihan dengan praktisi dan pendampingan intensif yang dilakukan oleh tim UGM sebelumnya yang melakukan pelatihan budidaya maggot dan tanaman hortikultura. “Sebelumnya tim lapangan sudah memberi pelatihan tentang budidaya maggot dan tanaman holtikultura,”katanya.
Lilik menambahkan kegiatan pengabdian ini akan dilakukan selama tiga tahun berturut-turut dengan fokus pada tahun pertama adalah peningkatan produktivitas maggot dan tanaman hortikultura. Selanjutnya, tim pelaksana terintegrasi dari 3 kebidangan ilmu yang berbeda yakni Teknik Pertanian dan Biosistem, Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian dan Teknologi Industri Pertanian melakukan pemberdayaan masyarakat petani terpadu dari hulu ke hilir mulai dari aspek pelatihan kelembagaan kelompok sampai aspek pemasarannya. “Adanya hilirisasi inovasi teknologi ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Solusi yang diberikan tidak hanya berfokus pada peningkatan ketahanan pangan keluarga tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson