
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM resmi membuka Pameran Seni Rupa Sains dan Data yang bertajuk “Data Art : Indonesia, Life Behind Data” pada Senin (25/8) dalam rangka Lustrum ke-14 FMIPA UGM. Rangkaian kegiatan yang bertempat di Jogja Gallery ini selain menampilkan berbagai karya seni juga menghadirkan sesi talkshow tentang kolaborasi seni rupa dan ilmu sains.
Pameran ini akan berlangsung semenjak peresmian hingga 30 Agustus 2025 dengan menghadirkan lebih dari 40 karya lintas disiplin dipamerkan. Karya-karya ini berhasil mengkolaborasikan tiga bidang sekaligus, yaitu seni, sains dan data yang menyuarakan berbagai isu di Indonesia.
Rektor UGM, Prof. Ova Emilia turut hadir dalam rangkaian kegiatan ini dengan memberi sambutan yang menunjukkan antusiasnya pada karya seni. Ia pribadi sendiri tertarik untuk ikut hadir dalam kesempatan ini sebab rasa penasarannya terhadap kolaborasi antara seni dan sains yang dihadirkan. “Saya hadir di sini karena penasaran, kok Fakultas MIPA menyelenggarakan suatu pameran seni, itu sebabnya saya ke sini,” terangnya dalam pidato sambutan.
Lebih lanjut, Wishnutama Kusubandio sebagai perwakilan dari tokoh industri kreatif nasional menegaskan bahwa pameran seni merupakan simbol dari perubahan zaman. “Pameran ini juga memiliki arti yang strategis bagi ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia. Ini membawa cakrawala bahwa data bukan hanya domain teknokrat atau akademisi tapi bahan bakar bagi kreativitas,” jelasnya.
Dalam talkshow yang membahas kolaborasi antara seni dan sains data menghadirkan seorang seniman sekaligus saintis dari University of Technology Vienna dan CERN, Dr. Michael Hoch menekankan melalui pameran ini dapat menunjukkan bahwa sains adalah seniman kreatif. “Sains adalah subjek kreatif dan artis adalah pengetahuan serius dalam subjek ini dan bukan membuat sesuatu kelihatan bagus. Dan disana saya ingin menunjukkan sesuatu yang kita sudah mulai menciptakan dan melakukan kolaborasi,” tuturnya.
Ketua Alumni FMIPA UGM (Kamipagama), Daniel Oscar Baskoro, berharap agar pengunjung tidak hanya melihat karya yang dipamerkan hanya sebagai karya, melainkan juga mendorong kesadaran sosial atas isu yang diangkat. “Dan di sini katanya tidak hanya sekedar menampilkan karya, tapi juga ada unsur edukasinya” terangnya saat sambutan peresmian pameran.
Pameran yang merupakan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan alumni ini berhasil memberi kesan tersendiri bagi pengunjung. Salah satu pengunjung bernama Dhea mengaku tertarik berkunjung ke pameran ini sebab keberagaman unsur yang dihadirkan dalam pameran ini. “Ini pameran beneran FMIPA banget sih. Dan kalau semisal ditanya mana yang paling menarik buatku, itu ada AI Avatar Interactive” tuturnya.
Penulis : Salwa
Editor : Gusti Grehenson