Tim Mahasiswa UGM berhasil menciptakan sebuah produk inovasi Monopoli sebagai Game Learning Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis QR Code dan Augmented bernama “POTANDA”. Dengan Game Learning POTANDA diharapkan mampu membantu para pelajar dan mahasiswa dalam memahami materi Akuntansi Pemerintah Daerah. Belajar Akuntansi Daerah dengan lebih menyenangkan dan piranti inipun diharapkan menjadi pelopor permainan edukatif dan kreatif dalam meningkatkan kecerdasan intelektual.
Game Learning ini dibuat kelompok mahasiswa UGM yang tergabung dalam tim Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan yang telah berhasil meraih pendanaan di tahun 2023. Tim tersebut terdiri dari M. Davit Rivaldo, Dai Malik Haryoko (DEB SV UGM 2020), Elizabeth Jessica Benedicta (DTHV SV 2021), dan Farhan Hanif (DTEDI SV 2022).
Davit Rivaldo atau akrab disapa Valdo menjelaskan ide awal pembuatan game dilatarbelakangi kondisi kebutuhan pengelola keuangan daerah yang semakin banyak dan kompleks. Banyak daerah baik provinsi maupun kabupaten/ kota di Indonesia mengalami perkembangan atau pemekaran.
Data BPK RI Tahun 2021 memperlihatkan periode 2016-2020 menunjukkan tidak semua pemerintah daerah mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dalam pelaporan keuangannya. Hal ini memberi gambaran jika kualitas laporan keuangan daerah masih rendah, dan penyajian yang disampaikan belum sesuai dengan standar akuntansi pemerintah yang berlaku.
Kompetensi sumber daya manusia yang rendah dinilai sebagai salah satu faktor penyebab. Kemampuan, pengetahuan dan keterampilan para penyusun laporan keuangan dituntut bisa ditingkatkan melalui institusi pendidikan.
Sayangnya, berdasarkan hasil survei pasar yang dilakukan terhadap mahasiswa akuntansi sektor publik SV UGM sebagai calon SDM keuangan di daerah terkait pemenuhan customers need memperlihatkan sebanyak 60 persen mahasiswa merasa materi Akuntansi Pemerintah Daerah sebagai materi yang cukup sulit untuk dipelajari.
“Sebagian dari mereka mengaku penyampaian materi Akuntansi Pemerintah Daerah cenderung monoton. Karenanya di survei juga memperlihatkan sebanyak 90 persen mahasiswa berharap bisa memilih melakukan pembelajaran secara kombinasi melalui modul dan permainan,” ujar Valdo di Sekolah Vokasi UGM, Kamis (12/10).
Terkait pembuatan Game Learning POTANDA, Valdo lebih lanjut menjelaskan produk permainan untuk mempermudah mempelajari Akuntansi Pemerintah Daerah ini pada dasarnya merupakan hasil modifikasi permainan Monopoli yang telah lama ada dan berkembang di pasaran. Hanya saja untuk kebaruan ditambahkan kebaruan desain, konten, dan sentuhan teknologi.
“Dengan begitu, baik pelajar maupun mahasiswa akan dapat memainkan permainan ini dengan mudah tanpa perlu adanya adaptasi kompleks,” terangnya.
Ia menambahkan bila POTANDA didukung dengan teknologi Augmented Reality (AR) yang memunculkan ikon daerah secara tiga dimensi yang discan menggunakan gawai dan Quick Response Code yang menjelaskan secara detail jawaban pada setiap pertanyaan yang ada pada Kartu komponen monopoli.
“Saya merasa terbantu dalam mempersiapkan ujian tengah semester karena sejak produk POTANDA dikenalkan di kelas kami saya tertarik untuk menggunakan dan hasilnya memberikan pengalaman belajar yang asyik dan menyenangkan serta tidak monoton seperti belajar di kelas,” aku Brillianto salah satu mahasiswa yang telah menggunakan.
Rumiyati salah satu dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Pemerintah Daerah DEB SV UGM menuturkan “POTANDA” dapat menjadi alat peraga pendidikan di kelas Praktikum Akuntansi Pemerintah Daerah agar lebih interaktif. Disebutnya pembelajaran dari dosen selama ini hanya melalui materi modul praktikum konvensional dan jurnal-jurnal akuntansi pemerintahan.
“Harapannya dengan POTANDA memberikan suasana baru di kelas dan mahasiswa menjadi lebih paham untuk belajar akuntansi,”ungkap Rumiyati.
Penulis : Agung Nugroho