
Tim mahasiswa UGM yang tergabung dalam Kelompok Studi Kelautan (KSK) Biogama mengembangkan Inovasi olahan makanan dar ganggang ulva untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi warga Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk merealisasikan program ini, tim Ormawa telah melakukan koordinasi jajaran perangkat desa, diantaranya dengan Kepala Desa Kemadang, koordinator kelompok ibu-ibu, perwakilan Kelompok Sayuk Rukun,.
Aisya selaku perwakilan dari KSK Biogama menuturkan desa Kemangan potensi ulva yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai produk olahan yang memilki nilai jual ekonomi. Tidak hanya sebagai penopang perekonomian keluarga, aktivitas pengolahan dan penjualan hasil laut, Ibu-ibu Sayuk Rukun ini juga sebagai motor penggerak dalam mengembangkan potensi wisata di kawasan Pantai Sepanjang. “Sinergi yang terjalin ini diharapkan mampu menghadirkan manfaat nyata berupa peningkatan keterampilan, kemandirian, dan kapasitas usaha ibu-ibu setempat dalam memperkuat fondasi ekonomi masyarakat desa,” kata Aisya dalam keyerangan yang dikirim Senin (1/9).
Selain memperkenalkan dan berdiskusi mengenai program secara umum, ujar Asiya, kegiatan koordinasi juga membicarakan terkait lini masa kegiatan, kesiapan sumber daya yang ada di desa, serta dukungan dari pihak desa terhadap pelaksanaan program. “Koordinasi ini bis menjadi forum awal untuk membangun komunikasi dua arah dengan masyarakat dan pemangku kepentingan desa agar pelaksanaan kegiatan dapat berlangsung dengan lebih terarah, partisipatif, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kepala Desa Kemadang, Sutono, menyambut baik program pemverdyaan yang dilakukan oleh pihak UGM yang dinilainya akan mampu memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi warga. “Kami sangat menyambut baik apalagi potensi Ulva di wilayah kami cukup besar, namun belum banyak dimanfaatkan. Kami berharap program ini bisa membantu warga, khususnya kelompok ibu-ibu, untuk meningkatkan nilai jual hasil laut sekaligus membuka peluang usaha baru,” ujar Sutono.
Apresiasi juga diberikan Suwarni selaku Ketua Sayuk Rukun. Menurutnya, kolaborasi ini bisa menjadi kesempatan bagi anggotanya menggali aspirasi khususnya para ibu muda yang selama ini berperan sebagai tulang punggung dalam proses produksi hingga penjualan produk olahan makanan laut di kawasan wisata.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Wikipedia dan Dok.KSK Biogama