Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA), Ganjar Pranowo, mengunjungi lokasi mahasiswa KKN PPM UGM di Desa Kampung Lalang, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (30/7). Dalam kunjungan kali ini, Ganjar didampingi oleh Pejabat Bupati Batubara, Heri Wahyudi dan Ketua Pengda KAGAMA Sumatera Utara, Mulianta Sitepu.
Dalam kunjungan kali ini, Ganjar menyapa mahasiswa KKN PPM UGM Desa Desa Kampung Lalang dan berkesempatan melakukan penaburan eco enzym di parit desa. Pembuatan Eco enzym ini merupakan salah satu solusi atas parit desa yang menjadi sarang jentik nyamuk. Sebab wilayah ini masih endemi Malaria. Lebih dari 5 penduduk yang kena penyakit DBD sekarang ini.
Usaha pembuatan eco enzym ini diapresiasi oleh Ganjar Pranowo. Apresiasi beliau juga muncul ketika mahasiswa juga ikut membersihkan lahan yang penuh ilalang. Selanjutnya rumput ilalang diolah menjadi kertas. Hasil kertas ini kemudian dipakai anak-anak untuk belajar termasuk menggambar. “Saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan mahasiswa untuk menyelesaikan persoalan yg ada di masyarakat. Kalau ada masalah dan tidak mampu, sampaikan ke pemda atau ke UGM,” kata Ganjar.
Ganjar mengharapkan implementasi teknologi tepat guna yang diaplikasi di masyarakat diharapkan terus meningkat meksi membutuhkan waktunya lama. “Kalau tidak selesai, harap dicatat agar mahasiswa di periode kedua dapat datang kesini untuk melanjutkan programnya,” pintanya.
Kormanit Mahasiswa KKN Menyanjung Tiram, Aqil Rafi Aljauzia menjadi mahasiswa pertama yang Ganjar panggil untuk memaparkan permasalahan yang dihadapi selama KKN menyampaikan bahwa masalah utama di Desa Lalang adalah soal pemilahan dan pengelolaan sampah. Selanjutnya penguatan Sumber Daya Manusia dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
“Kami melakukan edukasi pengelolaan sampah anorganik diberikan kepada anak-anak supaya mereka tahu sampah seperti botol kecil bisa dibuat kerajinan. Kami juga berupaya melakukan inovasi berupa eco enzim untuk membantu membersihkan air agar tidak tercemar,” jelas mahasiswa prodi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan.
Salman, mahasiswa KKN lainnya dari prodi Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi, menuturkan bahwa salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan sampah diantaranya pengolahan sampah dari rumput ilalang yang jika tidak diolah lalu dibakar bisa mengakibatkan kebakaran hutan. Oleh karena itu, Tim mahasiswa KKN membuat kertas dari bahan ilalang. “Kami menggunakan metode yang sederhana, yaitu ilalang di-blender kemudian dijemur,” ujarnya.
Menurut Ganjar sangatlah bermanfaat lantaran kertas ilalang ini nantinya dapat digunakan untuk membuat benda-benda yang bermanfaat, contohnya adalah tempat tisu serta kemasan produk aromaterapi yang juga mereka buat.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat Dr. Rustamadji mengatakan penerjunan mahasiswa KKN PPM UGM diharapkan mampu mengembangkan potensi yang ditemuinya di lokasi dengan ilmu yang sudah didapatkan di bangku kuliah. “Kita ingin mahasiswa bisa mengembangkan sesuatu yang baru dan belajar dari masyarakat dalam mengelola masalah yang ada dan mencari solusinya,” jelas Rustamadji.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN PPM Tanjung Tiram, Widya Nayati, Ph.D., menyampaikan bahwa targetnya dari program kerja kegiatan KKN PPM yang di lakukan di Kampung Lalang ini bisa menjadi wilayah bebas penyakit malaria. Widya menjelaskan beberapa program dari pembuatan eco-enzyme, membuat aromaterapi, membuat alat tangkap nyamuk, alarm anti maling, serta pengembangan SDM. “Kita melihat wilayah yang dikelola jadi bersih, parit kita kelola, sampah kita kelola, dengan harapan wilayah ini menjadi wilayah bebas tanpa malaria,” imbuhnya.
Pj Bupati Batu Bara, Heri Wahyudi menjelaskan bahwa pada KKN kali ini di Kabupaten Batu Bara terdapat sekitar 25 orang, dari 7 fakultas dan sekolah vokasi. Ia berharap dengan kedatangan mahasiswa ke Batu Bara akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di pedesaan.
Penulis : Lintang
Editor : Gusti Grehenson