
Tim KKN-PPM UGM Jelajah Kei Kecil berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara mengadakan One Day Tour Kei Island: Sail to Iswadi bagi para wisatawan mancanegara (wisman) pada Kamis (24/7). Event Sail to Iswadi yang merupakan suatu kegiatan penyediaan paket wisata bagi wisatawan mancanegara untuk mengenal budaya dan kuliner di Ohoi Iso, Wain Baru, dan Disuk, Kecamatan Kei Kecil Timur.
Kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara dilakukan guna mengintegrasikan paket wisata Sail to Iswadi ke dalam rangkaian acara Sail to Indonesia. Seperti diketahui, event Sail to Indonesia berlangsung dari tanggal 21-27 Juli 2025 yang diikuti oleh para wisatawan mancanegara yang bersandar di Pantai Ngiar Varat. Kegiatan ini merupakan suatu upaya untuk mengenalkan keindahan alam serta kekayaan budaya Iswadi melalui berbagai rangkaian kegiatan yang diadakan.
“Paket wisata Sail to Iswadi tahun ini menjadi momen yang membanggakan bagi kami, karena berhasil menarik minat wisatawan dari berbagai negara, mulai dari Inggris, Perancis, hingga Swedia,” ujar Niken Yulistya Rohma, selaku Ketua Pelaksana Sail to Iswadi, kamis (30/7).
Niken menuturkan program kerja promosi wisata ini dirancang dengan seksama agar dapat menonjolkan keunikan masing-masing ohoi yang akan dikunjungi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan keindahan alam dan budaya lokal, tetapi juga menciptakan pengalaman yang otentik dan berkesan bagi para wisatawan. “Harapannya, kegiatan ini tidak hanya memperkuat daya tarik pariwisata di Ohoi Isso, Wain Baru, dan Disuk, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat,” tambahnya.
Menurut Niken, para wisatawan mancanegara berkesempatan untuk menjelajahi keindahan dan budaya lokal Iswadi. Kedatangan para wisatawan disambut dengan meriah oleh para warga melalui welcoming ceremony dengan Tari Temar Rubil (Tari Panah) di Ohoi Isso, kemudian dilanjutkan dengan serangkaian penyambutan adat. Tidak sekadar sebagai penyambutan dan hiburan, tarian ini menggambarkan perjuangan para leluhur Kei sekaligus sebagai bentuk perlindungan dari hal-hal buruk
Di sisi lain, para wisatawan juga disambut dengan Tari Teten Evav Hirba Vee (Tari Pembuatan Enbal) yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat dalam mengolah enbal sebagai makanan pokok dan ciri khas Kei Kecil. Para wisatawan mendapat pengalaman baru melalui workshop ecoprint, kemudian dijamu dengan makan siang di RM. Kemudian, kegiatan dilanjutkan di Ohoi Wain Baru dengan workshop enbal dan abon ikan di Ohoi Wain Baru. Para peserta dapat melihat langsung bagaimana proses pengolahan enbal yang menjadi komoditas utama masyarakat Kei.
“Dari Dermaga Wain Baru, peserta melanjutkan perjalanan menjelajah pulau menggunakan ketinting. Peserta mendapatkan pengalaman baru terkait hutan mangrove serta dapat mencoba tiram yang biasanya hidup di batang dan akar mangrove secara langsung. Tiram disantap dengan pelengkap sambal yang dibuat oleh para anggota Pokdarwis Ohoi Isso,”terangnya.
Destinasi terakhir para wisatawan, yakni Ohoi Disuk. Para peserta menggunakan ketinting menuju Tanjung Disuk setelah boat trip mengelilingi laut di sekitar Ohoi Disuk. Para peserta disambut dengan suasana santai dengan angin sore di pinggir Tanjung Disuk. Sembari menikmati sore, peserta dapat mengunjungi bazar UMKM yang menyediakan berbagai produk dan makanan khas Kei Kecil, seperti tas noken, kerajinan gelang, stik enbal, brownies enbal, yang dibuat oleh para masyarakat. Sore di Tanjung Disuk terasa hangat dihiasi nyanyian lagu-lagu tradisional yang mengalun dari mahasiswa dan masyarakat Ohoi Disuk
Beberapa peserta ikut menari bersama masyarakat setempat dengan kehangatan dan keramahan yang terpancar dari masyarakat Kei. Dalam suasana hangat penuh tawa dan kebersamaan, rangkaian Sail to Iswadi ditutup dengan sore yang berkesan di Tanjung Disuk dengan menikmati kudapan snack dan sunset dinner. “Mahasiswa dan masyarakat lokal bekerja dengan sangat baik untuk mengorganisir kegiatan ini. Sejak 6 tahun yang lalu, kami mulai berlayar dari Prancis dan hari ini akan menjadi salah satu hari yang paling mengesankan bagi kamio,” ucap Carole, salah satu peserta Sail to Iswadi.
Anders Ullman, salah satu peserta Sail to Iswadi lainnya menuturkan bahwa para mahasiswa telah memberi pengalaman yang tidak terlupakan bagi ia dan rombongan yang datang dari tempat yang jauh dengan sangat profesional. “Banyak kegiatan dengan wawasan budaya dan tradisi lokal, ditambah kehangatan dan keramahan yang tercipta dari para masyarakat. Hal itu membuat kami merasa dekat secara emosional meskipun terdapat hambatan bahasa,” tambahnya.
Reportase : Razthalita Yajna/ Tim KKN-PPM
Penulis : Kezia Dwina Nathania
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Tim KKN Jelajah Kei Kecil