
Ilmu aktuaria sekarang ini memiliki peran kita dapat memahami maupun mengelola risiko secara sistematis. Melalui ilmu Matematika mampu menyediakan bahasa formal untuk menjelaskan konsep inti aktuaria, seperti risiko, nilai waktu uang, dan ketidakpastian.Meski berakar pada teori matematika dan probabilitas yang mendalam, tantangan dunia aktuaria kini semakin kompleks. Munculnya big data, machine learning, statistical learning dan analitik prediktif menuntut pendekatan yang lebih adaptif dan dinamis.
Hal itu dikemukakan oleh Dosen Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Drs. Gunardi, M.Si., dalam pidato pengukuhan Guru Besar dirinya dalam bidang Ilmu Aktuaria di Balai Senat Gedung Pusat UGM, Selasa (17/06).
Dalam pidato pengukuhan dengan judul “Dari Teori ke Realita: Kontribusi Matematika, Statistika, dan Stokastika dalam Ilmu Aktuaria”, Gunardi mengatakan dalam praktik aktuaria, kita tidak hanya menghadapi ketidakpastian yang bersifat statis, tetapi juga ketidakpastian yang berkembang seiring waktu. “Untuk itu, stokastika hadir sebagai alat penting dalam memahami dan memodelkan proses random yang bersifat dinamis,” paparnya.
Menurutnya, seorang aktuaris modern tidak cukup hanya memahami teori, ia juga harus mampu membumikan konsep-konsep abstrak menjadi solusi nyata yang relevan dan berkelanjutan. “Inilah panggilan bagi kita semua untuk memperkaya pembelajaran dan riset, membangun jembatan antara teori dan aplikasi, dan menginspirasi generasi baru aktuaris untuk terus melampaui batas-batas disiplin ilmu,” paparnya
Dengan kombinasi antara teori dan penerapan nyata, kata Gunardi, ilmu aktuaria menjadi alat penting dalam membantu individu, perusahaan, dan negara menghadapi risiko di masa depan. Adapun pengembangan ilmu aktuaria di masa kini dan masa depan, yaitu penggunaan kecerdasan buatan dalam pengembangan produk dan efisiensi operasional, pengembangan sistem jaminan sosial di Indonesia yang realistis, laporan keuangan yang adaptif dan realistis, dan pengembangan ilmu aktuaria yang disesuaikan dengan konsep Syariah.
DI akhir pidatonya, Gunardi menegaskan para akademisi dan praktisi di bidang ilmu aktuaria memiliki tanggung jawab besar untuk terus mengembangkan metode yang lebih inovatif dan berkontribusi dalam membangun sistem keuangan yang lebih stabil dan berkelanjutan. “Saya berharap ilmu ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” pungkasnya.
Penulis : Kezia Dwina Nathania
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto