Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya, Prof. drh. Bambang Hariono, Ph.D. dalam usia 74 tahun, 11 bulan. Beliau adalah guru besar Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada meninggal pada hari Sabtu, (14/10) pukul 19.20 WIB di RSU Boyolali dan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Besar UGM Sawitsari Yogyakarta, setelah sebelumnya mendapatkan penghormatan terakhir dari keluarga besar UGM di Balairung Kampus UGM.
Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi Universitas Gadjah Mada, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan mengajak berdoa semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan diterima segala amal ibadahnya serta keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan.
“Saya atas nama keluarga besar Universitas Gadjah Mada menghaturkan ungkapan duka cita mendalam atas berpulangnya Almarhum Prof. drh. Bambang Hariono, Ph.D. pada hari Sabtu, 14 Oktober 2023,” ujarnya saat memimpin upacara pelepasan dan penghormatan terakhir di Balairung UGM, Minggu (15/10).
Pada sambutannya ia menuturkan bahwa selama berkarya di Universitas Gadjah Mada, Almarhum Prof. drh. Bambang Hariono, Ph.D. merupakan sosok yang ramah dan sabar sehingga senantiasa memberikan kenyamanan bagi lingkungannya. Semasa hidupnya beliau adalah sosok yang tekun dalam mendalami bidang ilmunya. Hal ini dapat dilihat dari karya-karya ilmiah dari almarhum.
Almarhum Prof. drh. Bambang Hariono, Ph.D. adalah Guru Besar Purna Tugas Departemen Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada yang melaksanakan pidato pengukuhan guru besar pada 24 Januari 2008 dengan judul “Polusi Logam Berat Plumbum (Pb) di Lingkungan: Perubahan Patologik dan Pemantauannya”.
Masih banyak masyarakat yang belum mengerti bahaya atau dampak negatif pembuangan limbah logam berat melalui cerobong pabrik. Selain itu, juga belum mengetahui betapa bahayanya emisi kendaraan bermotor, limbah laboratorium, dan rumah sakit serta lainnya. Hambatan terjadi juga karena masih tingginya biaya penanganan dan pendaurulangan limbah logam berat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani dampak negatif polusi logam berat tersebut adalah perlunya sistem pengolahan yang menyeluruh mengenai penanganan dan pengendalian limbah logam berat yang melibatkan seluruh masyarakat. Hambatan ini terjadi karena belum ada undang-undang yang mengatur tentang keselamatan pekerja pada industri yang menggunakan bahan baku logam berat secara rinci.
Dampak nyata dari polusi pada kasus keracunan Pb pada hewan ternak umumnya dilaporkan akibat makan rumput yang berasal dari sekitar daerah pertambangan atau industri, rumput yang berasal dari sekitar jalan raya atau hewan mengunyah serpihan-serpihan cat tembok, menjilat-jilat kaleng cat, oli motor dan batu baterai bekas. Hewan-hewan tersebut memperlihatkan gejala-gejala keracunan Pb yang spesifik. Sementara itu keracunan Pb pada manusia dapat menyebabkan sterilitas dan aborsi spontan.
Pada akhir sambutan, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi Universitas Gadjah Mada mengucapkan terima kasih kepada Almarhum Prof. drh. Bambang Hariono, Ph.D. atas pengabdian dan dedikasinya bagi UGM, khususnya bagi Fakultas Kedokteran Hewan. Segenap amalan dan karya beliau akan menjadi pembuka jalan bagi pengembangan ilmu pengetahuan masa depan.
“Akhir kata, marilah kita menghantarkan Almarhum Prof. drh. Bambang Hariono, Ph.D. ke peristirahatan terakhir dengan berdoa semoga Allah SWT memberikan ampunan atas dosa-dosa almarhum, melipat gandakan amal ibadahnya, dan memberikan tempat yang damai dan paling mulia di sisi Allah SWT. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kiranya Allah SWT senantiasa melindungi dan mengiringi langkah kita semua untuk mengembangkan pengetahuan dan melanjutkan karya-karya Almarhum Prof. drh. Bambang Hariono, Ph.D. di masa mendatang,”pungkasnya.
Penulis: Rifai
Foto: Firsto