
Universitas Gadjah Mada kembali kehilangan insan terbaiknya. Prof. Dr. Ir. Djoko Soetrisno, M.Sc, Guru Besar Purna Tugas Fakultas Peternakan UGM telah tutup usia pada Senin, 28 April 2025. Penghormatan terakhir diselenggarakan di Balairung pada hari yang sama bersama segenap perwakilan pimpinan universitas, fakultas, dan kolega.
“Semoga almarhum dimudahkan perjalanannya menuju Allah SWT. Kami atas nama keluarga mohon maaf apabila beliau pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan,” tutur Prof. Dr. Bambang Suhartanto selaku perwakilan keluarga.
Prof. Djoko berpulang pada usia 77 tahun 6 bulan dan disemayamkan di pemakaman UGM. Beliau dikaruniai tiga orang putri dan satu putra yang telah sukses menjalani karir di berbagai bidang. Kepergian Prof. Djoko meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan kerabat, khususnya keluarga besar UGM.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., menyampaikan rasa duka dari keluarga fakultas. Prof. Djoko telah mengabdi selama 40 tahun sebagai pengajar, tenaga kependidikan, dan guru besar. Karya-karyanya dan sumbangsih pendidikan di Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan UGM terus menjadi inspirasi dan pembelajaran hingga saat ini. “Kami memberikan penghormatan dan ucapan yg setinggi-tingginya atas pengabdian Prof. Djoko. Semoga bisa menjadi catatan ibadah dan amal beliau,” ungkapnya.
Prof. Djoko lahir di Yogyakarta, 28 Mei 1947. Setelah lulus dari Fakultas Peternakan UGM, beliau melanjutkan pendidikan S2 di Filipina dan S3 di Malaysia. Jabatan pertama beliau adalah sebagai dosen pengajar sejak tahun 1974. Kemudian menjadi asisten ahli, lektor muda, hingga resmi dikukuhkan sebagai guru besar pada 21 September 2002. Melalui pidatonya berjudul “Potensi Tanaman Pakan untuk Pengembangan Ternak Ruminansia”, beliau menyampaikan kebermanfaatan ilmu dan lintas disiplin untuk mengembangkan sektor peternakan nasional.
“Beliau mengatakan sukses tidaknya industri peternakan di negara kita, khususnya industri ternak ruminansia salah satunya adalah pengembangan tanaman untuk penyediaan pakan,” ujar Ketua Dewan Guru Besar (DGB) UGM Prof. Dr. Muhammad Baiquni, M.A.
Pidato Prof. Djoko menurut Baiquni menjadi salah satu pencerahan akademik di dunia peternakan yang melahirkan berbagai diskursus lain seputar inovasi makanan ternak. Pada praktiknya, keilmuan tersebut juga telah bermanfaat bagi para peternak untuk mengelola pakan ternak yang bernutrisi sehingga menghasilkan ternak produktif. Semasa hidupnya, Prof. Djoko dikenal sebagai pribadi yang tekun dalam mendalami ilmu dan tidak segan-segan membimbing para akademisi muda. Bahkan setelah purna tugas, ilmu yang disampaikan beliau tetap menjadi landasan bagi banyak penelitian. Kini, karya tersebut menjadi kenangan dan kontribusi luas biasa bagi dunia pendidikan.
“Atas nama Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada kami menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga besar Prof. Djoko Soetrisno. Semoga amal perbuatan beliau menjadi pendamping di tempat terbaik di sisi-Nya. Bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dan kekuatan untuk melanjutkan perjuangan kepemimpinan beliau,” ucap Baiquni.
Penulis : Tasya
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Donnie