Sebagian masyarakat masih menyimpan stigma buruk mengenai penanganan terapi hipnosis. Padahal hipnoterapi klinis dapat dimanfaatkan sebagai terapi pendukung atau metode alternatif guna mengatasi berbagai keluhan psikologis dan gangguan emosi.
Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Prof. Dra. Kwartarini Wahyu Yuniarti, Ph.D., Psikolog, mengatakan neurosains adalah bidang studi yang mempelajari tentang sistem saraf atau sistem neuron dengan pendekatan multidisiplin, salah satunya adalah psikologi. “Kajian neurosains penting dikembangkan dalam riset hipnoterapi klinis untuk menjelaskan respon neurologis dan fisiologis yang terjadi akibat dari intervensi yang diberikan,” kata Kwartarini dalam lokakarya bertajuk “Transpersonal and Clinical Hypnosis” pada Jumat (13/9) lalu di di Ruang A-203 Fakultas Psikologi UGM.
Dari hasil risetnya yang sudah ia lakukan sejak 2019 lalu, menunjukkan bahwa penggunaan hipnosis dalam terapi mengakibatkan perubahan yang cepat pada kasus berhenti merokok dan fobia spesifik melalui memory reconstruction. “Perubahan positif pada subyek penelitian ini meyakini saya kalau hipnoterapi klinis dapat dimanfaatkan secara maksimal,” jelasnya.
Workshop yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi UGM bersama Kelompok Penelitian Hypnotic Guided Imagery and Transpersonal Research Studio (HGI Studio) dilaksanakan secara bauran dan dihadiri berbagai peserta dari berbagai latar belakang dan profesi seperti mahasiswa, psikolog, pekerja, dan masyarakat umum yang tertarik untuk mengenal lebih lanjut mengenai kegiatan hipnoterapi dan implementasinya dalam praktik psikologi modern.
Di sela kegiatan Workshop, Kwartarini yang akrab dikenal dengan Bo ini mengajak peserta untuk mengenali kekuatan yang tersimpan pada diri sendiri. Para peserta diminta untuk mengikuti arahan yang ia berikan seperti menarik dan mengeluarkan napas, kemudian berkonsentrasi penuh. Kwartarini menegaskan pentingnya untuk menerima diri sendiri. “Rasa berterima dan kasih sayang amat penting. Anda tidak dapat menyayangi tanpa mulai menerima,” pesannya.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson