Sebanyak 135 orang civitas akademika UGM yang terdiri dari Dosen, tenaga Kependidikan dan mahasiswa mengikuti kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), Jumat (23/8), di Balairung, Kantor Pusat UGM. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Health Promoting University (HPU) di bawah koordinasi Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu ini dalam rangka untuk mendeteksi secara dini berbagai penyakit, terutama penyakit tidak menular yang seringkali terabaikan oleh kesibukan sehari-hari. Kegiatan ini melibatkan berbagai rangkaian pemeriksaan kesehatan, mulai dari wawancara terkait gaya hidup dan riwayat penyakit, pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk menentukan status gizi, pemeriksaan tekanan darah, hingga pengecekan kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol. Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter yang bekerja sama dengan Gadjah Mada Medical Center (GMC) dan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM.
Kepala Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu UGM, Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., MKes, MAS., menjelaskan bahwa latar belakang diselenggarakannya Posbindu di lingkungan kantor pusat UGM adalah untuk memfasilitasi akses pemeriksaan kesehatan rutin bagi seluruh civitas akademika. “Posbindu ini bertujuan untuk mempermudah akses pemeriksaan kesehatan rutin bagi karyawan, dosen, dan mahasiswa di kantor pusat. Harapannya kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan penyakit akan semakin meningkat,” jelas Andreasta dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (28/8).
Posbindu kali ini mencatatkan 135 peserta yang melakukan pemeriksaan kesehatan di Posbindu kali ini mencakup aspek-aspek penting seperti status gizi, tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Penekanan khusus diberikan pada pemeriksaan asam urat dan kolesterol, mengingat banyaknya peserta yang memiliki kadar tinggi pada kedua aspek tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan bulan-bulan sebelumnya.
Setiap peserta yang menunjukkan hasil pemeriksaan yang mengkhawatirkan akan mendapatkan rekomendasi dan rujukan untuk konsultasi lebih lanjut di fasilitas kesehatan UGM. “Evaluasi hasil pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, dan tindak lanjut diberikan untuk memastikan bahwa setiap individu mendapatkan perhatian yang diperlukan,” paparnya.
Posbindu ini direncanakan untuk dilakukan rutin setiap bulan. Namun, pihak penyelenggara terus mengevaluasi efektivitas dan respons dari kegiatan ini. “Jika diperlukan, kami akan mempertimbangkan peningkatan frekuensi atau cakupan pemeriksaan untuk menjangkau lebih banyak individu dan meningkatkan manfaat bagi seluruh civitas akademika,” tambahnya.
Selain di kantor pusat, kegiatan Posbindu juga diselenggarakan di beberapa fakultas dan unit lain di UGM. Pelaksanaannya mengikuti format yang sama, namun disesuaikan dengan kapasitas dan kebutuhan masing-masing unit. Hal ini menunjukkan upaya berkelanjutan dari UGM untuk memastikan bahwa seluruh civitas akademika mendapatkan akses yang sama terhadap pemeriksaan kesehatan.
Kerjasama dengan GMC dan RSA juga sangat penting dalam pelaksanaan Posbindu ini. GMC dan RSA tidak hanya mendukung dengan layanan konsultasi dokter tetapi juga berkontribusi dalam memberikan hasil pemeriksaan yang akurat dan rekomendasi medis yang tepat. “Respons dari peserta sangat positif. Banyak yang mengapresiasi kemudahan akses pemeriksaan kesehatan yang disediakan melalui Posbindu. Umpan balik yang kami terima menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran akan kesehatan pribadi dan mendorong gaya hidup sehat di lingkungan kampus,” sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Direktur Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dr. Hempri Suyatna, yang juga menjadi peserta Posbindu kali ini, menyampaikan kesannya. “Saya kira kegiatan semacam ini bagus sebagai bagian dari upaya preventif untuk menjaga kesehatan dosen dan tenaga kependidikan di UGM. Kerja serius tiap hari harus diimbangi dengan stamina dan kesehatan yang selalu fit,” ungkapnya.
Hempri juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin bagi karyawan, dosen, dan mahasiswa di lingkungan UGM. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi upaya untuk mencegah penyakit sejak dini yang harus dilanjutkan secara lebih masif dan rutin, misalnya sebulan atau dua bulan sekali. “Jumlah layanan juga harus ditambah, dan di tiap fakultas perlu digalakkan,” tambahnya.
UGM terus berkomitmen untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan seluruh civitas akademikanya. Rencana ke depan termasuk penambahan jenis pemeriksaan dan layanan yang ditawarkan dalam Posbindu, seperti pemeriksaan kesehatan mental dan deteksi dini penyakit tertentu. Dengan adanya Posbindu yang rutin diselenggarakan, diharapkan UGM dapat terus berperan aktif dalam mendukung kesehatan civitas akademikanya, sehingga dapat menciptakan lingkungan kampus yang lebih sehat dan produktif.
Penulis : Dita
Editor : Gusti Grehenson