Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi perikanan yang sangat besar dengan luas perairan sebesar 6,4 juta km2, garis pantai sepanjang 108.000 km, dan memiliki 17.504 pulau. Sektor perikanan telah menyumbang sebanyak 27 miliar USD terhadap GDP pada tahun 2019, menciptakan 7 juta lapangan pekerjaan, dan memberikan lebih dari 50% kebutuhan protein hewani.
Menurut Dekan Fakultas Perikanan UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D dengan potensi yang sangat besar tersebut, Indonesia tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang andal untuk mengelola sektor perikanan agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. “Diperlukan lulusan-lulusan perikanan yang siap memajukan sektor perikanan Indonesia,” kata Jaka Widada dalam konferensi daerah sekaligus pengukuhan pengurus ISPIKANI DPD Yogyakartad di Auditorium Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM, Minggu (22/12).
Menurut Jaka, Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) merupakan organisasi profesi di bidang perikanan yang didirikan pada tanggal 12 Mei 1984. Sebagai forum silaturahmi antar sarjana perikanan sehingga mampu memberikan kontribusi pemikiran terhadap kemajuan pembangunan perikanan di Indonesia dan mampu menggalang potensi segenap sarjana perikanan guna menjadi penggerak pengembangan perikanan. Ia pun berharap ISPIKANI hadir sebagai solusi serta mengedepankan profesionalitas bersama pemerintah dan stakeholder perikanan lainnya untuk memajukan sektor perikanan. “Karenanya yang penting adalah sinergi. Sinergi adalah satu kebutuhan utama, karena tidak bisa lagi melakukan sesuatu bersifat reductionis, sinergi berbagai profesi perikanan sangat diperlukan”, ungkapnya.
Dalam konferensi daerah dan pengukuhan pengurus ISPIKANI DPD Yogyakarta ini dihadiri 100 sarjana perikanan yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta yang hadir berasal dari berbagai macam profesi seperti pendidik, peneliti, birokrasi, pengusaha, maupun pemerhati perikanan. Sulhan Anwar, S.Pi., MM selaku inisiator pembentukan ISPIKANI DPD Yogyakarta menyampaikan konferensi menjadi sarana untuk memperkuat visi misi para sarjana perikanan. ISPIKANI diharapkan menjadi rumah bagi sarjana perikanan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat. “Saya sangat berharap seluruh anggota untuk terus bersinergi dan mendukung program kerja ISPIKANI”, terangnya.
Sementara itu, Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si., selaku Ketua Umum DPP ISPIKANI menyambut baik penyelenggaraan konferensi daerah dan pengukuhan DPD ISPIKANI DIY. Ia menekankan terkait tantangan yang dihadapan pemerintahan saat ini bukanlah perang senjata namun perang dalam ketahanan pangan. Kepada seluruh pengurus dan anggota DPD ISPIKANI DIY, Agus mengharapkan ISPIKANI mampu melakukan berbagai terobosan dan membuat program-program yang dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait menjadi satu kesatuan, yang kemudian memicu penguasaan pangan di Indonesia. “Di tahun 2025, kita merencanakan akan mengadakan RAKORNAS dengan agenda menyusun strategi yang lebih cepat dan tepat untuk mengatasi permasalahan sektor perikanan”, kayanya.
Dia menambahkan dengan pembentukan ISPIKANI DPD Daerah Istimewa Yogyakarta maka telah melengkapi semua DPD ISPIKANI yang ada di Pulau Jawa. Dengan terbentuknya ISPIKANI DPD DIY maka telah berdiri 31 DPD ISPIKANI secara nasional, dan hasil musyawarah pembentukan ISPIKANI DPD DIY telah menunjuk Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Ketua Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM terpilih sebagai Ketua DPD ISPIKANI DIY periode 2024-2028.
Alim Isnansetyo menegaskan pihaknya akan menjalankan program-program dalam pengembangan kelembagaan dan memperkenalkan ISPIKANI kepada lulusan sarjana perikanan. “Kita perlu melakukan peningkatan kontribusi industri perikanan agar animo mahasiswa baru juga meningkat. Apalagi isu terkait sektor perikanan di DIY menjadikan among tani dagang layar dimana Pemerintah DIY memiliki visi untuk menjadikan laut sebagai halaman muka,” ungkapnya.
Menurutnya, ISPIKANI dapat berkolaborasi untuk membantu Pemerintah meningkatkan potensi kemaritiman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Apabila dapat dilakukan pemberdayaan dengan menggali potensi tersebut maka bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Penulis : Agung Nugroho