Ruang digital game Roblox ditengarai tidak aman bagi anak. Mengutip laporan BBC News Indonesia, muncul permainan berkonten seks di Roblox yang disebut “condo” yang mengusung pembicaraan dan aksi yang berbau seksual dengan pengguna aktif rata-rata berusia di bawah 13 tahun. Aplikasi inipun menjadi sarang modus bagi pelaku kejahatan pedofilia. Laporan Bloomberg Technoz Jakarta menyatakan seorang pria di Balikpapan diduga menjadi predator anak lintas negara dan melakukan pemerasan dan pengancaman seksual terhadap anak perempuan usia 15 tahun asal Swedia di Roblox.
Di tengah maraknya kasus kekerasan seksual dan konten tak pantas untuk anak di platform game Roblox, Inovasi Edus World hadir sebagai upaya meningkatkan ruang digital yang aman sekaligus mengedukasi. Edus.id sebagai startup binaan Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan komitmennya dalam inovasi pendidikan anak melalui platform game populer Roblox. “Inovasi ini diberi nama Edus World, sebuah dunia virtual interaktif yang dirancang untuk menghadirkan pengalaman belajar sambil bermain secara aman, menyenangkan, dan bermakna bagi anak-anak,” ujar Vicky Rian Saputra, CEO Edus.id sekaligus mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM, Senin (3/11).
Vicky menuturkan Edus.id hadir sebagai upaya penawar atas permasalahan tersebut melalui inovasi Edus World. Hadirnya inovasi ini melalui peta (map) Roblox, anak-anak dapat menjelajahi berbagai area permainan yang dipenuhi unsur petualangan, sekaligus mengenal nilai-nilai positif melalui cara yang interaktif dan dekat dengan dunia mereka. Meski dirinya juga mengakui kesulitan membendung arus digitalisasi dan penggunaan teknologi internet di kalangan anak-anak. “Karenanya kami menghadirkan Edus World karena kami percaya, setiap permainan bisa menjadi ruang belajar yang bermakna ketika anak merasa aman dan bahagia, terutama Roblox yang kini sedang digemari banyak anak Indonesia,” terangnya.
Selain sebagai dunia bermain yang menyenangkan, Edus World juga memperkenalkan fitur rak buku edukasi seksualitas anak yang dirancang sesuai dengan tahap perkembangan usia Sekolah Dasar. Dengan fitur ini diharapkan topik-topik dapat dipahami tanpa kesan tabu, dan fitur inipun dilengkapi kuis interaktif yang bisa dimainkan bersama orang tua sehingga menciptakan suasana belajar keluarga yang hangat dan membangun komunikasi positif antara anak dan orang tua.
Vicky menambahkan kehadiran Edus World sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran publik atas keamanan digital anak di Roblox, setelah sebelumnya ramai pemberitaan mengenai penyalahgunaan ruang virtual. Inovasi Edus World, disebutnya dirancang sebagai ruang aman virtual bagi anak-anak. “Sekali lagi, kami ingin memastikan mereka dapat bermain, belajar, dan bereksplorasi tanpa risiko terpapar konten yang tidak pantas,” jelasnya.
Sementara itu, Shahrin Nuri selaku Chief Product Officer (CPO) Edus.id yang juga mahasiswa Fakultas Psikologi UGM, menambahkan inovasi Edus World tidak hanya difokuskan untuk anak-anak, tetapi dapat menjadi salah satu sarana alternatif mempererat hubungan mereka dengan orang tua. Inovasi Edus World dibuat agar orang tua bisa ikut bermain sekaligus belajar bersama anak terkait nilai-nilai positif dan edukasi seksualitas tanpa terhalang jarak dan waktu. “Kami ingin menghadirkan media edukasi yang bukan hanya menyenangkan, namun bisa membantu orang tua mengurangi ketakutannya ketika memfasilitasi permainan digital untuk anak. Kita pun bersyukur karena inovasi Edus World, ini menjadi bagian dari tiga tim mahasiswa UGM yang berhasil melaju hingga tahap akhir dalam kompetisi kewirausahaan nasional Pertamuda Seed and Scale 2025 yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero),” ujar Shahrin.
Selain mengembangkan dunia edukasi virtual, Edus.id juga tengah merancang program playdate sebagai bagian dari kampanye pentingnya pendidikan seksualitas anak sejak dini. Melalui pendekatan bermain dan berdialog, Edus.id berupaya mendorong anak sejak usia dini untuk memahami tubuh dan perasaannya sendiri, sekaligus melindungi diri dari bahaya pornografi dan pornoaksi. “Dengan langkah inovatif ini, Edus.id menegaskan posisinya sebagai startup edutech binaan UGM yang berkomitmen menciptakan ekosistem pembelajaran keluarga berbasis nila-nilai positif, keamanan digital, dan pengalaman belajar yang menyenangkan,” imbuh Shahrin.
Penulis : Agung Nugroho
