Di jenjang Sekolah Menengah Atas, materi pelajaran kimia seringkali dianggap sulit dan kurang diminati oleh siswa. Meski pada saat guru menjelaskan, para siswa cenderung sulit untuk memahami isi pembelajaran kimia. Salah satu penyebabnya adalah metode mengajar yang monoton. Melihat kendala yang dihadapi oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran, lima mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berinisiatif mengatasi kendala lewat pembelajaran kimia organic berbasis kartu domino yang didukung dengan teknologi augmented reality dan voice over.
Kelima mahasiswa yang membuat inovasi pembelajaran berbasis kartu dan teknologi IT tersebut adalah Erina Aisyah A.H. (MIPA), Widuri A. (MIPA), Adyatma Bhagaskara (MIPA), Sigit Bayu (Sekolah Vokasi), dan Faturrahman (Geografi). Tim mahasiswa ini membuat sebuah media pembelajaran inovatif yang didasarkan pada teknologi augmented reality dan voice over, khususnya dibuat untuk mempelajari sintesis senyawa organik. Diberi nama SOSwiD atau Studying Organic Synthesis with Domino Card untuk membantu teman-teman yang kurang tertarik dengan mata pelajaran kimia, terutama kimia organik, sehingga dapat belajar dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan. “Lewat inovasi pembelajaran kimia berbasis kartu domino, siswa SMA maupun mahasiswa diharapkan dapat menjadi lebih termotivasi dalam belajar,” kata Adyatma dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (20/10) di kampus UGM.
Adyatma menjelaskan, kartu SOSwiD dirancang dengan menggunakan teknologi augmented reality (AR) yang memungkinkan visualisasi tiga dimensi dari hasil reaksi yang terjadi. Selain itu, kartu ini juga dilengkapi dengan fitur voice over yang akan aktif saat kedua kartu disatukan. Melalui AR, inovasi ini memiliki sejumlah kelebihan diantaranya adalah kemampuannya yang efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran dan dapat diimplementasikan secara luas dalam berbagai media. Sementara itu, voice over (VO) juga memiliki keunggulan, seperti kemampuannya yang lebih praktis, peningkatan kemudahan pemahaman materi, dan ramah bagi individu dengan disabilitas, karena dapat memberikan interpretasi mekanisme senyawa secara audio dan visual tiga dimensi. “Kartu SOSwiD sangat membantu bagi teman-teman yang sulit untuk membayangkan visualisasi senyawa secara tiga dimensi karena teknologi AR yang memungkinkan melihat struktur dari berbagai sisi” tambah Sigit, anggota tim lainnya.
Tidak hanya itu, kartu SOSwiD dirancang dengan mempertimbangkan kurikulum Sekolah Menengah Atas kelas XII serta mata kuliah Kimia Organik Dasar bagi mahasiswa sains dan teknologi, serta mahasiswa di bidang pertanian. “Kartu ini diharapkan dapat menjadi alat bantu yang efektif bagi siswa dan mahasiswa dalam mempelajari kimia organik. Kita harapkan persepsi yang menganggap materi kimia organik sebagai sesuatu yang sulit dan menakutkan dapat berubah,” pungkas Sigit
Penulis : Gusti Grehenson