Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Tim PKM-RE UGM berhasil melakukan inovasi menurunkan kolesterol telur burung puyuh menggunakan pakan yang mengandung minyak Maggot BSF-L. Tim PKM-RE UGM yang melakukan kajian tersebut terdiri dari Setyo Nugroho, Hafidz Hukma Shabiyya Armaghoza, Sungkono, Lukman Setiyanto Widodo, dan Bramasta Cahyo Saputra.
Tim PKM-RE UGM yang berada di bawah bimbingan Dr. Ir. Muhsin Al Anas, S.Pt., IPP merupakan tim gabungan yang berasal dari dua fakultas yaitu Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan. Dalam penelitiannya tim melakukan kajian menurunkan kolesterol telur burung puyuh dengan menggunakan minyak Maggot BSF-L yang disinyalir mengandung medium chain fatty acid (MCFA) cukup tinggi.
Setyo Nugroho mengatakan telur puyuh merupakan salah satu sumber gizi yang baik bagi tubuh, seperti protein, lemak, vitamin A, B12, dan mineral lainnya, seperti zat besi, fosfor, choline, dan, folat. Telur ini memiliki rasa yang nikmat dan bisa diolah menjadi berbagai hidangan.
“Sayang dalam keseharian, telur ini banyak dihindari karena diketahui mengandung kandungan kolesterol tinggi. Satu butir telur puyuh mengandung kolesterol sebesar 76 miligram,” ujarnya di Kampus UGM, Senin (9/10).
Muhsin Al Anas, dosen Fakultas Peternakan UGM sekaligus sebagai dosen pendamping, menjelaskan minyak Maggot BSF-L mengandung medium chain fatty acid (MCFA) yang cukup tinggi. Penelitian sebelumnya mengungkapkan MCFA dapat menurunkan kolesterol pada daging broiler dengan mengurangi kecepatan sintesis kolesterol melalui pengurangan aktivitas dari enzim HMG-CoA Reductase.
“Oleh karena itu, Tim PKM ini tertarik untuk meneliti efek pemberian pakan yang mengandung minyak BSF-L untuk menurunkan kandungan kolesterol telur puyuh,” jelasnya.
Melalui penelitian ini, Muhsin Al Anas berharap bisa menjadi suatu terobosan baru dalam dunia industri untuk menciptakan pangan yang sehat dan berkualitas bagi semua orang. Ke depan pengembangan teknologi pakan berbahan minyak BSF-L ini diharapkan pula dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan performa ternak serta menghasilkan produk peternakan yang berkualitas, terutama untuk telur puyuh.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Freepik.com