Setiap kesulitan pasti akan selalu ada hikmah di baliknya. Hal ini juga yang terjadi pada Ismail Komar, alumnus Fakultas Hukum tahun 1999. Pada tahun 2009, Komar didiagnosa menderita penyakit diabetes melitus tipe 2 dan keadaanya makin parah karena komplikasi pada tahun 2015. Ia sempat merasa putus asa, tetapi berkat dukungan istrinya yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran UGM, ia bangkit kembali melawan penyakitnya. Ketidaksengajaannya mengonsumsi kopi tanpa gula ternyata membuatnya berangsur membaik. Kopi yang ia konsumsi membuat gula darahnya menurun dan tidak perlu menggunakan insulin lagi. Ia terus melakukan eksperimen dengan menaikan dosis kopi yang dikonsumsinya.
Akhirnya, Komar dan istrinya, dr. Endang Purwaningsih dapat mewujudkan cita-cita untuk terus berbagi melalui bisnis kopi yang diberi nama Warkop WAW. Selain berbagi ilmu dan pengalaman tentang penyembuhan penyakit, Komar juga berbagi terkait ilmu wirausaha. Warkop WAW mengusung konsep “Tumbuh Bersama dalam Kebersamaan” yang dirancang untuk bekerja sama dengan semua stakeholder agar mampu mengembangkan bisnis melalui berbagai platform.
Komar juga memaksimalkan mekanisme bisnis dengan mengedukasi kepada petani kopi agar memproduksi kopi dengan kualitas baik. Selain itu, ia juga berkomitmen untuk mengeksplor manfaat dari bahan baku lain selain kopi, seperti teh dan coklat. Warkop WAW dan Kopi WAW hingga saat ini berkontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Ia membukakan peluang bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan Warkop WAW.
Hingga akhir tahun 2022, Komar aktif menjadi narasumber dan motivator di bidang wirausaha bagi mahasiswa dan masyarakat umum. Semangatnya berwirausaha dan memberikan edukasi kini diteruskan oleh istrinya karena kondisi Komar menjadi makin memburuk. Atas kepeloporan, komitmen, dan kontribusinya di bidang wirausaha, pada tahun 2023 UGM memberinya penghargaan UGM Alumni Awards sebagai Pelopor Kewirausahaan (Entrepreneurship).
Sumber : Kantor Alumni