Satuan Kantor Keamanan, Keselamatan Kerja, Kedaruratan, dan Lingkungan (K5L) UGM menggelar apel bersama di hari kesiapsiagaan bencana nasional yang jatuh pada jumat (26/4). Apel bersama dilaksanakan di halaman utara Kantor Pusat UGM diikuti oleh puluhan anggota K5L dengan seragam lengkap serta beberapa personil dari jajaran Polsek Bulaksumur.
Beberapa armada seperti mobil damkar, sepeda motor listrik hingga ambulans pada pukul 10.00 WIB secara serentak membunyikan klakson, sirine, lampu strobo sebagai bagian kesiapan kewaspadaan terhadap bencana.
Komandan Arif Nurcahyo yang akrab disapa Ndan Yoyok mengatakan pelaksanaan apel bersama ini dalam rangka memperingati hari kesiapsiagaan bencana yang jatuh pada 26 April. Apel bersama dan simulasi bersama ini membunyikan sirine untuk mengingatkan seluruh sivitas untuk siaga terhadap segala bentuk bencana. “Lewat apel bersama ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa kita semua bertanggung jawab dengan keamanan dan keselamatan jika terjadi bencana,” katanya.
Ndan Yoyok menambahkan wilayah kampus UGM berada di antara gunung Merapi dan pantai selatan, jika terjadi gempa bumi atau erupsi gunung api maka K5L UGM jika ikut bertanggung jawab meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan jika terjadi bencana.”Jika terjadi situasi bencana, kita harus siap,” katanya.
Soal simbol sirine yang dibunyikan serentak menurut Ndan Yoyok sebagai simbol bahwa semua sistem tanda bahaya bencana yang dimiliki berfungsi dengan baik, “Selain itu, menandakan bahwa kita tidak boleh lengah terhadap ancaman bencana,” terangnya.
Suryanto dari jajaran Polsek Bulaksumur mengatakan pihaknya menyambut baik adanya apel bersama antara K5L dengan Polsek Bulaksumur. Menurutnya, Polsek Bulaksumur selalu berkoordinasi dengan K5L terkait dengan situasi keamanan dan keselamatan warga jika terjadi bencana. “Jika ada bencana kita akan segera dan cepat bertindak,” jelasnya.
Penulis: Gusti Grehenson
Foto: Donnie