
Universitas Gadjah Mada terus mengembangkan program kelas internasional melalui International Undergraduate Program (IUP) di berbagai fakultas. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman akademik dengan standar global, termasuk pengajaran dalam bahasa Inggris, kesempatan pertukaran pelajar, dan kolaborasi penelitian internasional.
Di klaster sains, ada 7 prodi IUP yang dikelola oleh tiga Fakultas yakni Fakultas Biologi, Geografi dan FMIPA. Ketujuh prodi IUP klaster sains tersebut adalah prodi IUP Biologi, IUP Geografi Lingkungan, prodi IUP statistika, Elektronika dan Instrumentasi, Ilmu Komputer, Kimia dan Matematika.
Prodi IUP Geografi lingkungan merupakan program studi yang relatif baru, didirikan pada tahun 2022. Perbedaannya dengan kelas reguler terletak pada kurikulumnya yang berstandar internasional dan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Selain itu, mahasiswa IUP mendapatkan kesempatan untuk belajar dari dosen tamu asing.“Semester lalu kami menerima 10 mahasiswa asing. Jadi mahasiswa yang mendaftar di prodi ini memiliki kesempatan jejaring internasional telah terbangun sejak masuk kuliah,” ujar Dr. Andung Bayu Sekaranom, perwakilan dari IUP Fakultas Geografi, Selasa (18/2)
Salah satu keunggulan utama dari IUP, menurut Andung, kewajiban bagi mahasiswa untuk mengikuti program pertukaran pelajar selama satu semester, di mana mereka akan mendapatkan transfer kredit dari universitas mitra. Selain itu, fakultas ini juga sedang menginisiasi program double degree untuk tingkat pascasarjana. “Di program fast track, ambil 5 tahun, langsung nanti dapat gelar master dan itu double degree,” jelasnya.
Untuk proses seleksi dilakukan melalui dua tahapan, yakni tes akademik yang terdiri dari AcEPT dengan skor minimal 268 (setara TOEFL 500) serta Gadjah Mada Scholastic Test (GMST), diikuti dengan tahapan wawancara terkait motivasi dan minat calon mahasiswa.
Selanjutnya, untuk prodi IUP Biologi yang telah berjalan sejak tahun 2019 lalu dan memberikan berbagai peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman internasional. Salah satu keuntungan besar yang ditawarkan adalah kesempatan untuk meraih double degree dengan universitas mitra. Bahkan mahasiswa IUP Biologi juga mendapat exposure global melalui berbagai program, seperti penelitian bersama di Yamagata University, pertukaran pelajar di Malaysia, dan student exchange program selama satu semester di Brisbane, Australia. “Kurikulumnya semua menggunakan bahasa Inggris dan didesain agar bisa lulus dalam 3,5 tahun,” ujar Tyas Ikhsan, perwakilan dari IUP Biologi.
Adapun proses seleksi IUP Biologi hampir sama dengan program IUP lainnya, dengan skor AcEPT minimal 210 dan GMST di atas 450. Mengenai beasiswa, fakultas ini belum menyediakan beasiswa internal, tetapi mahasiswa yang mengikuti program double degree secara mandiri dapat memperoleh potongan biaya per semester. “Kita mempermudah untuk exposure ke jaringan internasional seperti melalui seminar, summer course, student exchange, dan sebagainya,” jelas Tyas.
Ada pula, IUP di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang sudah lebih dahulu terbentuk sejak tahun 2011. Program ini mencakup Statistika, Ilmu Komputer, Elektronika dan Instrumentasi, Matematika dan Kimia. Salah satu pengelola IUP FMIPA, Prof. Indriana Kartini, mengatakan IUP Ilmu Komputer saat ini paling banyak menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi di luar negeri untuk double degree maupun international exposure.
Untuk proses seleksi, FMIPA menetapkan standar yang cukup tinggi, dengan syarat TOEFL 500 dan GMST 600. Sementara itu, meskipun belum tersedia beasiswa khusus dari fakultas, mahasiswa dapat mencari peluang pendanaan dari pihak eksternal.
Seperti diketahui, prodi IUP di UGM memberikan berbagai keuntungan bagi mahasiswa yang ingin meraih pengalaman akademik dengan standar internasional. Selain kelas berbahasa Inggris dan kesempatan pertukaran pelajar, mahasiswa juga mendapatkan eksposur penelitian dan jaringan global yang luas.
Penulis : Rahma Khoirunnisa
Editor : Gusti Grehenson