Hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan burung tidak lepas dari penyakit mata yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Namun penyakit mata tidak hanya karena infeksi, namun juga berisiko mengalami luka atau kerusakan akibat berkelahi antar sesama hewan atau menjadi korban kecelakaan.
Dosen Departemen Bedah dan Radiologi, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Dr. drh. Artina Prastiwi, M.Sc., menyebutkan ada dua macam jenis operasi pada mata hewan yang paling sering dilakukan yaitu operasi katarak dan operasi prolapsus bulbus oculi. Untuk operasi prolapsus ini merupakan sebuah operasi yang berfungsi untuk memperbaiki mata hewan yang mengalami prolaps karena terjadinya trauma fisik terhadap hewan tersebut. Ia menyebutkan penyebab umum dari prolaps optik yang terjadi pada hewan adalah karena kawat berduri atau karena terlindas mobil, dan juga karena perkelahian.“Pada anjing, kucing dan burung biasanya luka pada mata akibat berkelahi atau tertusuk kena kawat kandang,” kata Artina dalam talkshow interaktif dengan tema “Oftalmologi: Diagnosis dan Terapi”, Sabtu (30/11) di Ruang 101 Kampus FKH UGM.
Namun begitu, kasus yang paling banyak ditemui menurut Artina adalah akibat kecelakaan. “Biasanya yang paling banyak itu kasus kecelakaan,” katanya.
Melalui operasi dapat mengembalikan mata hewan yang mengalami prolaps bulbus oculi ke posisi yang semestinya apabila mata hewan tersebut belum mengalami nekrosis. “Biasanya kalau sudah tidak tertolong Biasanya datang itu sudah menggelap Necrosis Warnanya sudah berbeda,”imbuhnya.
Sementara Dosen Farmakologi FKH UGM, Apt. Ida Fitriana, M.Sc. Ph.D., menuturkan pemberian obat di bidang oftalmologi untuk hewan lebih mempertimbangkan lokasi target obat melalui metode yang paling efektif sebut. Misalnya apabila target dari obat tersebut ada di bagian depan mata maka obat bisa diproduksi dalam bentuk tetes atau obat cair. Selain obat tetes, juga bisa diberikan salep topikal atau atau injeksi.“Yang terpenting adalah target site-nya ini dimana, ini harus memahami tentang pemberian rute pemberian pada mata,” katanya.
Penulis : Hanif
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Freepik