
Bidadari Kalila Artadhya merupakan salah satu lulusan program sarjana UGM yang diwisuda di akhir Mei lalu. Iapun mencatatkan dirinya sebagai lulusan pertama International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Peternakan UGM. Gadis kelahiran Jakarta ini lulus dalam waktu 3 tahun 5 bulan 14 hari. “Saya sangat bersyukur dengan pencapaian ini. Hasil ini selain dari usaha sendiri sekaligus berkat dukungan keluarga, dosen, dan teman-teman,” ucap Bidadari, Selasa (10/6).
Menjadi lulusan tercepat IUP Fapet UGM, Bidadari mengaku sangat senang mengalami atmosfer pendidikan yang menawarkan lingkungan akademis yang dinamis dan multikultural. Ia bersama mahasiswa lain yang berasal dari latar belakang beragam merasa bersyukur berkesempatan menjalani studi ke luar negeri.
Keikutsertaannya dalam program pertukaran mahasiswa, ia mengaku mendapatkan sudut pandang baru dan semangat untuk terus berkembang. Apalagi dalam perkuliahan wajib menggunakan bahasa Inggris, ia selalu aktif bertanya. “Kita sebagai mahasiswa berkesempatan untuk berdiskusi berbagai materi dalam kelas. Saat bersama dengan dosen pun saya manfaatkan untuk mendiskusikan berbagai penelitian-penelitian terbaru yang saya temukan,”urainya.
Saat menempuh penelitian akhir sebelum lulus, Bidadari fokus meneliti terkait dengan pengetahuan mahasiswa mengenai The 2020 Five Domains Model of Animal Welfare. Model ini, kata dia, bertujuan untuk memfasilitasi penilaian kesejahteraan hewan secara sistematis, terstruktur, menyeluruh, dan koheren. “Di versi 2020, model ini mencakup panduan untuk menilai dampak perilaku manusia terhadap hewan”, ungkap Bidadari menjelaskan penelitiannya.
Tidak hanya aktif di kelas, Bidadari tercatat aktif terlibat dalam organisasi AIESEC in UGM. Ia berkesempatan mengikuti sejumlah kegiatan kepanitiaan, serta menjadi asisten departemen.
Selama kuliah di IUP Fakultas Peternakan, Bidadari mengaku sangat tertarik dengan mata kuliah soal Kesejahteraan dan Perilaku Hewan. Sudah sejak lama, ia penasaran dan bertanya-tanya apakah dalam kenyataan hewan tersakiti di industri peternakan dan industri-industri lainnya. Iapun merasa bersyukur bisa mendapat jawaban atas rasa penasaran memikirkan persoalan ini. “Mata kuliah ini memberikan penjelasan secara menyeluruh mulai dari penilaian kesejahteraan hewan hingga kebijakannya yang berbeda di berbagai negara,” terangnya.
Soal tips bisa lulus lebih cepat dari waktu normal, ia mengaku memiliki prinsip untuk selalu menikmati setiap perjuangan yang dijalani. Namun selalu bisa menerapkan praktik mindfulness dan manajemen waktu yang lebih baik. “Banyak tantangan di perjalanan ini, tapi semuanya mengantarkan kita untuk tumbuh lebih baik menjadi pribadi yang baru,” katanya.
Reportase : Satria/Humas Peternakan
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Bidadari