Universitas Gadjah Mada baru saja mewisuda sebanyak 2.335 mahasiswa pascasarjana pada Selasa (21/10) lalu. Salah satu wisudawan jenjang doktor, Dr. Raden Roro Widya Ningtyas Soeprajitno S.A., yang berasal dari Program Studi Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, (FEB) dinobatkan sebagai lulusan tercepat. Pasalnya, rerata masa studi Program Doktor adalah 4 tahun 12 bulan, Roro berhasil menyelesaikan masa studi nya dalam waktu 2 tahun 10 bulan 27 hari.
Roro menyelesaikan studinya melalui program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Memiliki tujuan untuk menjadi dosen dengan segera dan secepat mungkin menjadi alasannya untuk mengambil program tersebut. Selain itu, menjadi anak pertama dan cucu pertama di keluarga yang memiliki kesempatan untuk melaksanakan kuliah membuatnya menggunakan kesempatan dengan sebaik mungkin. “Saya sangat bersyukur sekali, bisa sampai di tahapan ini,” katanya, Rabu (29/10)
Soal pilihan kuliah di prodi Akuntansi, Roro mengaku sangat suka menghitung terlebih akuntansi, tetapi pada dasarnya ilmu akuntansi tidak hanya menghitung saja tetapi ada logical reasoning. “Jadi tidak hanya membahas debit kredit saja tetapi juga mengenai pengambilan keputusan dengan sebuah perusahaan, kemudian penerapan suatu program,” katanya.
Roro mengaku dirinya tidak memiliki motivasi khusus untuk mempercepat masa studi, ia hanya menargetkan selesai tepat waktu. Selain karena tekanan dari beasiswanya, pondasi yang telah ia miliki bersama dengan profesornya membuat proses yang dihadapi lebih mudah dan cepat. Ketika S2, ia telah mengenal pola penelitian, cara bekerja, dan bagaimana cara menulis profesornya membuatnya ingin memberikan versi terbaik dalam menulis disertainya. “Selesai dengan cepat adalah tambahan saja, mau lulus cepat, mau lulus lambat, yang penting kita puas,” ucapnya.
Mendapat target dari beasiswa untuk menempatkan tiga scopus artikel selama masa studi, disaat yang bersamaan harus menyelesaikan disertasi juga membuatnya harus memiliki manajemen waktu yang baik. Menurutnya, dukungan dan komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing sangat membantunya. “Jadi saya bisa dibilang beruntung karena bertemu dengan dosen-dosen mendapatkan support serta komunikasi dua arah yang baik,” ujarnya.
Di jenjang pendidikan doktor, disertasinya mengambil judul Pengungkapan Perubahan Iklim Daya Saing dan Nilai Perusahaan: Peran Lingkungan Hukum. Riset ini membahas apakah pengungkapan perubahan iklim itu meningkatkan daya saing dan juga apakah hal itu akan memberikan dampak positif terhadap perusahaan itu sendiri dalam bentuk nilai perusahaan. Alasannya mengambil topik tersebut karena dikeluarkannya International Financial Reporting Standard (IFRS) S1 dan S2 yang membicarakan tentang keberlanjutan dan perubahan iklim. “Sebenarnya ingin melihat respon perusahaan terhadap regulasi yang ada dengan pendekatan ex-post, menggunakan data-data dari tahun sebelumnya,” jelasnya.
Ke depannya, Roro ingin mengaplikasikan ilmunya sebagai pendidik karena sedari awal memang ingin menjadi dosen. Terkait dengan penelitian, ia masih menyelesaikan beberapa penelitian dan pembuatan buku bersama profesornya, serta mengajar independen yaitu membimbing penelitian mahasiswa.
Sebagai penutup, Roro berpesan untuk mahasiswa jenjang doktor untuk tetap on track dan melakukan studi dengan hasil yang terbaik, tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena setiap orang memiliki timeline nya sendiri. “Lebih memahami kelebihan dan kelemahan sendiri serta semangat fokus pada tujuan utama,” pesannya.
Penulis: Jesi
Editor: Gusti Grehenson
Foto: Dok. Pribadi
