Mahasiswa UGM yang melaksanakan KKN-PPM di Desa Mantren dan Gondang, Karangrejo, Magetan Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Semarak Bergembira sebuah Pesta Rakyat Kolaborasi Mahasiswa KKN-PPM UGM dan warga desa. Pesta Rakyat Semarak Bergembira bertema Rumaketing Paseduluran Anggayuh Aruming Katresnan. Tema dalam ungkapan Bahasa Jawa yang dalam Bahasa Indonesia bermakna merekatkan persaudaraan dengan berusaha memberikan kasih sayang terbaik.
Pesta rakyat ini melibatkan seluruh kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa dalam beragam kegiatan. Digelar pada hari Minggu (4/2), pesta rakyat berlangsung sejak pagi hingga malam hari. Berbagai rangkaian acara menarik dihadirkan diantaranya pameran UMKM, aneka lomba untuk anak TK dan SD, Talkshow Masuk Kampus UGM, dan pertunjukan kesenian diantaranya drama, musikalisasi puisi, dan hiburan band.
“Pameran UMKM ini diharapkan menjadi wadah bagi pengusaha lokal dan masyarakat untuk mempromosikan produk mereka,” ujar Anang Dwi Prasetyo, salah satu mahasiswa KKN-PPM UGM Periode IV di Desa Mantren.
Anang menjelaskan Talkshow Masuk Kampus UGM sendiri merupakan kegiatan yang diadakan sebagai wadah diskusi untuk siswa/siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Magetan dan Madiun yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi terutama UGM. Kegiatan ini menghadirkan Galang Rizqi Restutama yang merupakan Mahasiswa Berprestasi dari Sekolah Vokasi UGM dan Suprawoto, Bupati Magetan Periode 2018-2023 sekaligus salah satu alumni UGM.
“Banyak hal yang disampaikan oleh keduanya seperti jalur-jalur masuk yang disediakan oleh UGM, beasiswa, kehidupan perkuliahan mahasiswa, hingga kehidupan setelah lulus dari perguruan tinggi,” jelas Anang.
Secara khusus Suprawoto berpesan kepada siswa-siswi yang tengah duduk di bangku SMA. Ia berharap para siswa bisa mencari perguruan tinggi terbaik karena dengan pendidikan dapat mengubah kehidupan.
Dari keseluruhan acara yang digelar dalam Pesta Rakyat, antusiasme tinggi terlihat dari warga desa. Mereka mengikuti dan mewarnai seluruh rangkaian acara dengan tidak hanya menikmati hiburan tetapi melibatkan diri dalam berbagai kegiatan.
“Saya kira itu upaya yang dibangun mahasiswa KKN dan warga dalam mempererat tali persaudaraan serta rasa kebersamaan,” ucap Anang.
Tidak hanya pesta rakyat, terdapat beberapa program kerja mahasiswa UGM di Desa Mantren dan Gondang. Diantaranya menciptakan mesin briket sebagai solusi inovatif sekaligus mengurangi limbah tempurung kelapa agar dapat menghasilkan briket biomassa yang ramah lingkungan. Dibangun pula rumah kaca yang dirancang khusus untuk media tanam hidroponik dengan tujuan optimalisasi pertumbuhan tanaman tanpa tanah.
Program lainnya mengembalikan kesuburan tanah dengan mengatasi limbah organik, dan mahasiswa KKN mendirikan rumah maggot sebagai fasilitas inovatif untuk membudayakan larva BSF secara efisien, sekaligus mengolah limbah organik dan produksi pakan protein berkelanjutan.
“Agar program kerja tetap berjalan dengan baik, mahasiswa juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat,” imbuhnya.
Berjalannnya seluruh program kerja mahasiswa tentu tidak lepas dari kerja sama dengan aparat desa. Rudy selaku Kepala Desa Mantren menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN-PPM dari UGM yang dalam kegitannya selalu membantu program-program pemerintah desa.
“Saya berharap kalau bisa KKN lebih lama. Syukur bisa berkelanjutan, dengan kehadiran mahasiswa KKN menjadikan Desa Mantren lebih terkenal,” papar Rudy.
Harapan sama disampaikan Muhammad Rafi’ Harda Pratama selaku koordinator mahasiswa KKN-PPM di Mantren dan Gondang Magetan. Ia berharap para mahasiswa KKN-PPM UGM di Magetan dapat menjaga silaturahmi antara warga desa. Beberapa program kerja KKN pun diharapkan dapat dimanfaatkan dan terus dilanjutkan oleh warga desa.
Penulis : Agung Nugroho
MBKM
IKU 2 Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus