
Tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode II Tahun 2025 berkolaborasi dengan mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam aksi bersih pantai di Desa Pagerkidul, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (7/8) silam ini, menjadi wujud kepedulian mahasiswa terhadap kelestarian lingkungan sekaligus langkah awal membangun kerja sama dalam pemberdayaan masyarakat desa. Kolaborasi ini juga memperlihatkan semangat gotong royong lintas kampus untuk menciptakan perubahan positif di daerah. Aksi tersebut diharapkan menjadi contoh nyata keterlibatan mahasiswa dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Aksi bersih pantai tersebut bertepatan dengan persiapan Ekspedisi Merah Putih yang menyasar 112 kilometer garis pantai Kabupaten Pacitan. Kegiatan diikuti oleh 29 mahasiswa KKN UGM, 18 mahasiswa KKN UNS yang terbagi dalam dua tim, serta warga Desa Pagerkidul. Pantai Kunir sendiri dikenal sebagai salah satu destinasi unggulan desa dengan hamparan pasir yang luas dan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Potensi wisata yang besar menjadikan pantai ini penting untuk dijaga kelestariannya. Oleh karena itu, keterlibatan mahasiswa KKN diharapkan mampu mendukung daya tarik wisata sekaligus menjaga ekosistem pesisir.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan membagi peserta menjadi dua kelompok, yakni di sisi timur dan barat pantai yang kemudian berjalan menuju titik tengah sembari memungut sampah plastik maupun limbah lain yang terbawa ombak maupun ditinggalkan pengunjung. Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat tidak hanya menghasilkan pantai yang lebih bersih tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir. Aksi sederhana ini memperlihatkan bagaimana partisipasi kolektif dapat berdampak besar bagi lingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang belajar mahasiswa untuk memahami dinamika sosial-ekologis di masyarakat pesisir.
Koordinator Mahasiswa KKN UGM Sudimoro bersama ketua tim KKN UNS menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada kebersihan pantai, tetapi juga pada pembentukan kebiasaan peduli lingkungan di masyarakat. Menurut mereka, kerja sama lintas kampus ini membuka peluang lebih luas dalam pengembangan Desa Pagerkidul di masa mendatang. Sinergi ini menunjukkan bahwa mahasiswa dari dua kampus dapat saling melengkapi dalam pelaksanaan program. Dengan begitu, dampak kegiatan menjadi lebih berkelanjutan dan terasa manfaatnya bagi warga.
Dukungan penuh juga datang dari Dosen Pembimbing Lapangan KKN UGM, Derajad Sulistyo Widhyharto, yang menegaskan pentingnya kolaborasi sebagai pintu masuk pemberdayaan masyarakat desa. Ia menyebutkan bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya relevan untuk hari ini, tetapi juga dapat menjadi fondasi kerja sama jangka panjang. “Kolaborasi ini adalah awal yang baik untuk membangun sinergi antar mahasiswa dan masyarakat. Melalui kegiatan sederhana seperti bersih pantai, kita bisa menanamkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan sekaligus memperkuat basis pemberdayaan masyarakat di desa,” ungkap Derajad.
Kehadiran mahasiswa KKN UGM dan UNS disambut baik oleh Kepala Desa Pagerkidul, Sunandi. Ia menyampaikan apresiasi dan harapan agar kolaborasi ini dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Kehadiran mahasiswa menurutnya mampu memberi warna baru dalam pembangunan desa. Lebih dari itu, program KKN juga menjadi sarana penting bagi masyarakat untuk mengenal inovasi yang dibawa mahasiswa. “Kami sangat bersyukur hadirnya KKN dari kampus negeri yang diharapkan mampu meningkatkan pembangunan desa yang berkelanjutan. Bukan hanya untuk tahun ini saja tetapi juga untuk tahun-tahun selanjutnya,” ungkapnya.
Aksi bersih Pantai Kunir menjadi salah satu kontribusi nyata UGM dalam mendukung pengembangan pariwisata berbasis lingkungan dan pemberdayaan masyarakat berkelanjutan. Melalui kolaborasi ini, UGM berkomitmen hadir sebagai bagian dari solusi atas tantangan pembangunan di daerah, khususnya dalam menjaga kelestarian alam sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir. Kegiatan tersebut juga memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi langsung pada peningkatan kesadaran masyarakat dan keberlanjutan pembangunan desa.
Reporter: Tim KKN-PPM Karsa Saka
Penulis: Triya Andriyani