Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI) kini hadir di Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY). Agar efektif dan efisien dalam pemberian pertolongan, kehadiran KREKI di Yogyakarta kini dilengkapi dengan susunan pengurus yang diketuai oleh drg. Rini Sunaring Putri, MKes. FISQua.
Pelantikan Pengurus KREKI Wilayah DIY masa bakti 2023 – 2027 oleh Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS selaku Ketua Umum Pengurus Pusat KREKI. Pelantikan dihadiri seluruh pengurus KREKI DIY dan berlangsung di Ruang Auditorium Kresna Lt.5 Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, Minggu (10/9).
Memberi sambutan saat pelantikan, Supriyantoro selaku Ketua Umum KREKI Pusat menyampaikan Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI) adalah wadah perkumpulan bagi para relawan emergensi kesehatan yang berbasis aplikasi teknologi informasi. KREKI didirikan bertepatan dengan Hari Relawan Sedunia pada tanggal 5 Desember 2018 di Jakarta, Indonesia.
“Kecepatan dan ketepatan pemberian pertolongan gawat darurat kepada korban oleh masyarakat sangat diperlukan. Untuk itu diperlukan sistem dan pengorganisasian yang mengintegrasikan antara keberadaan masyarakat yang membutuhkan pertolongan/ korban dengan relawan yang minimal sudah tersertifikasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk memberikan pertolongan gawat darurat dengan cepat dan tepat,” ujarnya.
Rini Sunaring Putri selaku Ketua KREKI DIY terpilih berharap kehadiran KREKI di Wilayah DIY dapat memberikan pelayanan konsultasi dan membantu saat kondisi gawat darurat. Selain itu dengan organisasi KREKI mampu meningkatkan kepedulian masyarakat dalam hal emergensi kesehatan.
Dalam pelantikan pengurus, KREKI DIY sekaligus dilangsungkan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan menghadirkan narasumber ahli di bidang kegawatdaruratan dari Jakarta dan DIY. Materi pelatihan antara lain tentang teknik menolong orang dengan henti jantung, tersedak benda asing, tersengat petir dan listrik, tenggelam, cara pengangkutan korban dan pembidaian.
Sumber: Humas RSA
Editor : Agung Nugroho