Korps Pegawai Universitas Gadjah Mada (Korpagama) menggelar kegiatan syawalan sekaligus pemberian Piagam Purnakarya dan Dana Kesetiakawanan kepada 15 pegawai purna tugas, Jumat (26/4), di kantor Korpagama, Bulaksumur B6.
Ketua Umum KORPAGAMA, Prof. Ir. Ahmadi Priyatmojo., M.Sc., Ph.D., mengatakan pemberian piagam penghargaan untuk pegawai dalam rangka menjalankan visi organisasi untuk meningkatkan kinerja dan mengelola kesejahteraan pegawai UGM, termasuk ketika sudah memasuki masa purnabakti. “Korpagama ini menjadi bagian dari unit Pimpinan Umum. Kita bekerja secara bersama, karena visi utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan pegawai,” kata Ahmadi.
Untuk bulan April ini, katanya, sebanyak 15 pegawai dari berbagai unit dan fakultas yang memasuki masa purna tugas. Piagam Purnakarya diserahkan secara bergantian oleh perwakilan pimpinan universitas dan anggota Korpagama. Adapun program pemberian dana kesetiakawanan yang diberikan juga merupakan bentuk apresiasi sekaligus pesangon bagi karyawan pensiun.
Direktur Sumber Daya Manusia UGM, Prof. Suadi, menegaskan UGM akan selalu memberikan apresiasi pada pegawai yang telah mengakhiri masa baktinya. Bentuk apresiasi terhadap kontribusi dan pengabdian memang tidak cukup diberikan dalam bentuk piagam saja, namun demikian, piagam Purnakarya sendiri diberikan sebagai simbol silaturahmi yang tidak terputus antara UGM dengan anggotanya. “Atas nama universitas kami menyampaikan permohonan maaf apabila selama masa bakti bapak/ibu ada ketidaktepatan dalam perkataan, sikap, dalam keputusan. Kami harap ini menjadi awal yang baru dan cerah bagi kita semua, terutama di bulan Syawal ini,” ucap Suadi.
Seperti diketahui, selain menjadi unit yang bertanggung jawab dalam memberikan apresiasi pada pegawai yang memasuki purnatugas, Korpagama juga memiliki berbagai macam program dalam bidang olahraga, kesenian, serta keagamaan secara rutin dilakukan untuk terus memperkuat hubungan tali silaturahmi antar pegawai. Kegiatan seperti pertandingan sepakbola Korpagama cup, jalan santai, Gowes Bareng, hingga perayaan keagamaan seperti Syawalan dan Iduladha rutin terlaksana setiap tahunnya. Berbagai kegiatan ini diharapkan makin memperkuat sinergi dan kebersamaan dapat selalu terjalin dengan baik yang masih aktif maupun yang sudah memasuki purnabakti.
Penulis: Tasya
Editor: Gusti Grehenson