Pengelolaan sampah masih menjadi persoalan yang serius di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Apabila tidak ditangani dengan baik maka akan berakibat pada membludaknya tumpukan sampah dimana-mana serta risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan. Semangat dalam upaya menekan jumlah timbulan sampah ini juga dibawa dalam kegiatan Pengembangan Inisiatif dan Orientasi Mahasiswa Baru (PIONIR) UGM yang berlangsung dari 29 Juli hingga 3 Agustus 2024 mendatang.
Sekretaris Universitas, Dr. Andi Sandi Tabusassa Tonralipu, S.H., LL.M., mengungkapkan bahwa UGM sebagai bagian dari DIY berkewajiban untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan dengan cara mengurangi jumlah sampah yang dibuang. Oleh karena itu, mahasiswa baru UGM yang mencapai 10.678 orang diajak untuk ikut dalam gerakan peduli pengurangan sampah baik saat berada di lingkungan kampus maupun di sekitar tempat tinggalnya. “Orientasi mahasiswa baru tahun ini, UGM concern pada upaya pengurangan timbulan sampah akibat food waste dan juga sampah plastik. Bisa dilihat di semua fakultas sudah tidak ada lagi box untuk makan siang dan juga kudapan,” ungkap Andi Sandi, Kamis (1/8).
PIONIR UGM 2024 menurutnya menjadi ajang pembuktian UGM untuk memberikan kontribusi dalam pengurangan volume sampah harian di Yogyakarta. Terlihat dari 18 Fakultas dan 1 Sekolah Vokasi yang menerima mahasiswa baru di program sarjana, semuanya sudah mewajibkan untuk membawa alat makan sendiri yang digunakan untuk wadah kudapan dan juga makan siang. “Beberapa fakultas untuk makan siang meminta vendor untuk menyediakan piring saji. Sedangkan untuk minum, tiap fakultas memberikan fasilitas air minum Toyagama dalam bentuk galon dan juga water fountain, tetapi mahasiswa diwajibkan untuk membawa botol isi ulang ramah lingkungan (tumbler) masing-masing,” imbuh Andi.
Senada dengan kebijakan pengurangan timbulan sampah tersebut, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) melakukan Gerakan membagi 1.000 tumbler gratis untuk mahasiswa baru pada hari Rabu (31/7) lalu. Kegiatan diawali dengan penyerahan tumbler, yang disponsori oleh Koperasi Sospol Sejahtera Bersama melalui Unit Bisnis Fisipoint, secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa baru dari enam departemen di FISIPOL UGM dalam acara Pembukaan PIONIR Society 2024 di Selasar Barat Gedung BB FISIPOL UGM.
Dekan FISIPOL UGM Dr. Wawan Mas’udi, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pendidikan dan lingkungan. “Sebagai pemimpin masa depan, penting untuk mahasiswa memahami dampak pilihan konsumsi mereka terhadap lingkungan. Maka, penting untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam budaya kampus,” ujarnya. Wawan berharap program ini dapat menjadi langkah awal untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai di kampus, sekaligus mendorong mahasiswa untuk mengadopsi kebiasaan berkelanjutan sejak awal perjalanan akademis mereka.
Hal serupa juga dilakukan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) yang membagikan 700 tumbler ke mahasiswa barunya. Pembagian tumbler dilakukan secara simbolis oleh Dekan, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., C.A., kepada perwakilan mahasiswa baru dari tiga departemen di FEB saat kegiatan Sosialisasi dan Inisiasi Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (SIMFONI) di Plaza FEB UGM. “FEB UGM mengemban misi keberlanjutan dengan berusaha untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam menghindari timbulnya sampah plastik di kampus,” jelasnya.
Dengan tagline “Tumbler is Better”, Wakill Dekan FEB UGM Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D., berharap mahasiswa sebagai pemimpin masa depan semakin peduli terhadap upaya pengurangan sampah dan mulai bertanggung jawab untuk berkontribusi pada kelestarian dan keberlanjutan lingkungan.
Fakultas Teknik yang menjadi rujukan bagi berbagai institusi dalam pengelolaan sampah level universitas, juga memberikan tumbler gratis bagi setiap mahasiswa baru pada saat kegiatan pembukaan PIONIR Ksatria di halaman gedung SGLC. Pembagian tumbler ini sebagai bentuk kepedulian fakultas untuk menekan timbulan sampah melalui pendidikan berintegritas.
Dekan Fakultas Teknik, Prof. Ir. Selo, M.T., M.Sc., Ph.D., menekankan agar mahasiswa melaksanakan program pengelolaan sampah dengan melakukan 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. “Kami membutuhkan dukungan para mahasiswa dan semua sivitas agar Fakultas Teknik selalu menjadi contoh pengelolaan sampah, sehingga kampus kita selalu green, ramah lingkungan, dan menjadi tempat nyaman bagi kita semua untuk belajar,” tutupnya.
Awal bulan Juni 2024 yang lalu, Universitas Gadjah Mada mengeluarkan Surat Edaran yang ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan terkait dengan kebijakan yang mendorong pengurangan limbah dalam penyajian makanan dan minuman di lingkungan kampus UGM. Kebijakan UGM untuk mengurangi sampah dalam penyajian makanan, menjadi langkah untuk mempromosikan kesehatan di lingkungan kampus, serta sebagai upaya pengelolaan sampah yang lebih baik menuju zero waste kampus dan kampus yang berkelanjutan.
Penulis : Triya Andriyani
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Donnie