
Mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) dan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Gadjah Mada menggelar kegiatan Pesantren 1000 Cahaya Ramadhan di Panti Asuhan NU Bintan Saadilah Al-Rasyid, Krapyak Wetan, Yogyakarta, Sabtu (15/3). Kegiatan bakti sosial digelar dalam rangka menumbuhkan semangat pengabdian, dan kepedulian di bulan suci Ramadhan. Rangkaian acara dikemas begitu menarik dan edukatif sehingga untuk anak-anak tidak hanya menghibur, namun sekaligus melatih untuk saling bekerja sama, kreatif dan mampu mempererat rasa kebersamaan.
Beberapa permainan digelar, diantaranya seperti permainan tebak gaya. Permainan tebak gaya dipilih agar mampu membuat acara lebih interaktif dengan melibatkan seluruh anak panti dan panitia untuk ikut serta bemain. Selain itu diadakan pula kultum menjelang berbuka puasa oleh Fahrudin Azis, salah satu mahasiswa dari BCB UGM. Selanjutnya di penghujung acara, dilakukan penyerahan bantuan berupa uang tunai, buku bacaan, dan paket sembako dari KMNU UGM dan BCB UGM kepada pengurus panti asuhan.
Abdul Azis Wahidin, selaku pengasuh panti Asuhan NU Bintan Saadillah Al-Rasyid menyampaikan apresiasi atas terselanggaranya kegiatan Mahasiswa BCB dan KMNU UGM. Kegiatan pengabdian sekaligus aksi sosial ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi seluruh mahasiswa untuk lebih mengembangkan empati dan rasa kepeduliannya kepada sesama. “Semoga kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan manfaat positif bagi anak-anak panti, diharapkan pula mampu menjadi inspirasi bagi anak muda yang lain untuk terus menebar kebaikan” ujarnya.
Dia merasa bersyukur dengan diadakannya permainan yang menarik dan edukatif sehingga mampu melibatkan seluruh panti untuk terlibat bermain. Anak-anak Panti Asuhan NU Bintan Saadilah Al-Rasyid terlihat ceria dan senang mengikuti setiap tantangan dalam permainan. “Ini tentu menjadi kebahagiaan kita bersama, kebahagiaan panitia yang telah mempersiapkan acara ini dengan penuh dedikasi, dan kita juga sangat berterima kasih atas bantuan serta kepedulian dari para mahasiswa UGM”, ungkapnya.
Fahrudin Azis dalam kultum singkatnya mengajak kepada seluruh peserta untuk merenungkan keutamaan bulan suci Ramadhan. Dia juga mengajak seluruh hadirin secara bersama untuk melantunkan doa untuk saudara-saudara Muslim di Palestina yang sedang menghadapi berbagai ujian. “Kita bersama untuk menundukkan kepala dan berdoa. Kita mohonkan kekuatan dan ketabahan untuk saudara-saudara di Palestina yang tengah diuji saat ini”, ucapnya.
Satria Timur Wicaksana selaku penanggung jawab sekaligus perwakilan BCB UGM, berharap kegiatan program pesantren 1000 cahaya Ramadhan dan Bakti Sosial yang dilaksanakan mulai tahun 2025 ini akan terus berlangsung secara terus menerus nantinya. Bersama Baznas RI, katanya, para mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia Baznas diharapkan menjadi insan-insan Gadjah Mada yang sejati untuk terus bermanfaat bagi sesama. “Kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa kepedulian kita sebagai Mahasiswa Gadjah Mada,” terangnya.
Ungkapan syukur datang dari Aimmatul husna, selaku ketua dan pemandu acara atas kelancaran kegiatan bakti sosial di Panti Asuhan NU Bintan Saadilah Al-Rasyid, Krapyak Wetan, Yogyakarta. Ia menyampaikan harapan yang sama agar kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya sehingga mampu membawa kebahagiaan dan manfaat bagi sesama. Dengan adanya kegiatan Pesantren 1000 Cahaya Ramadhan ini, ia berharap mampu menumbuhkan semangat berbagi, kepedulian sosial, serta penguatan ibadah di kalangan mahasiswa selama bulan Ramadhan. Ia merasa senang karena dengan kegiatan ini bisa memberikan manfaat nyata bagi anak-anak panti asuhan, dan meninggalkan kenangan indah yang akan selalu mereka kenang. “Kita semua berharap semoga kegiatan serupa dapat terus diadakan di masa depan, karena dengan seperti ini bisa mempererat tali persaudaraan dan membawa kebahagiaan lebih banyak orang”, imbuhnya.
Penulis : Agung Nugroho