Program Wirausaha Merdeka (WMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Tahun 2024 resmi diluncurkan, Selasa (24/9), di ruang Auditorium Mandiri Fisipol UGM. Peluncuran program ini secara simbolis ditandai dengan ditancapkannya logo WMK UGM oleh Ketua Pelaksana Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si. Logo ini merepresentasikan manusia dengan segala potensi, mimpi, dan tekad untuk bertransformasi menjadi wirausahawan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memberikan dampak sosial untuk perubahan.
Hempri Suyatna mengatakan Program WMK 2024 mengangkat Tema Techno Sociopreneurship. Program yang dirancang dalam tiga fase yakni pre immersion, immersion dan post immersion yang akan berlangsung dari bulan September hingga Desember mendatang. Melalui program ini, kata hempri, peserta diharapkan bisa peka terhadap banyak isu sosial dan dapat menciptakan solusi berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Sebab, ada banyak masalah sosial yang dapat dipecahkan dengan program-program yang berorientasi kewirausahaan. “Setiap fase memiliki output yang muara akhirnya adalah adanya produk-produk wirausaha yang sudah tervalidasi secara pasar,” kata Hempri .
Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D., dalam pidato sambutannya menuturkan program WMK memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi kewirausahaan, soft skills, dan kemampuan manajerial yang sangat berharga di era saat ini. “Dengan mengikuti program ini, mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga mendapatkan pengalaman nyata dalam dunia bisnis dan kewirausahaan,” katanya.
Gamaliel Alexander Emil Waney, selaku Ketua Program WMK Pusat menyampaikan harapannya kepada para peserta WMK agar dapat memanfaatkan kesempatan untuk belajar bersama mahasiswa di seluruh Indonesia untuk berkolaborasi menciptakan inovasi berkelanjutan.
Ketua Karang Taruna DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu menuturkan bahwa peserta WMK merupakan mahasiswa yang beruntung karena mendapat kesempatan yang tidak terbatas untuk menciptakan peluang, jangan hanya menunggu lapangan pekerjaan, tapi ciptakan peluang, kunci wirausahawan adalah kreasi dan inovasi. “Peserta WMK diharapkan dapat membangun usaha yang dapat memecahkan masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan dengan cara yang tidak muluk-muluk tapi bisa dilaksanakan serta berkelanjutan,” ujarnya.
Usai pembukaan Program Wirausaha Merdeka, para peserta mengikuti Talkshow Pengembangan Wirausaha Melalui Pendekatan Techno Sociopreneurship yang menghadirkan Sutradara Film, Garin Nugroho dan Co Founder Widya Indonesia Group, Alwy Herfian.
Penulis : Gusti Grehenson