
Sorak sorai warga menggema sejak subuh di Lapangan Desa Bungin, Minggu (20/7), menandai dimulainya Fun Triathlon 2025 yang digelar dengan semangat kebersamaan dan skala partisipasi yang lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Mengusung tema ‘Run, Ride, Discover: Exploring the Beauty of Banggai Island!’, kegiatan ini tidak hanya menampilkan ajang kompetisi olahraga, tetapi juga menjadi perayaan gaya hidup sehat, promosi potensi wisata, serta simbol kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Unit Banggai Kepulauan.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bupati Banggai Kepulauan, Rusli Moidady, S.T., M.T., yang dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif kolaboratif semacam ini. “Kegiatan seperti Fun Triathlon ini bukan hanya tentang olahraga, tetapi membawa dampak nyata di bidang pariwisata dan kesehatan, khususnya di Pulau Bakalan dan sekitarnya. Ini adalah contoh kolaborasi positif antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat,” ujarnya.
Bupati juga mengungkapkan optimismenya bahwa kegiatan ini dapat berkembang menjadi agenda tahunan berskala lebih besar. Ia pun menyampaikan harapannya agar seluruh peserta dapat membawa pulang kesan baik tentang keramahan masyarakat dan keindahan alam Banggai Kepulauan. “Saya melihat kegiatan seperti ini bisa menjadi momentum kolaborasi berkelanjutan antara pemda, pemdes, dan mahasiswa KKN UGM. Bahkan ke depan, bukan tidak mungkin menjadi ajang promosi wisata yang bergaung secara nasional,” tambahnya.
Keberhasilan acara ini juga tidak lepas dari peran aktif mahasiswa KKN-PPM UGM Unit Banggai Kepulauan yang turut menjadi penggagas dan pelaksana kegiatan. Merisa Amanda, koordinator acara dari tim KKN-PPM UGM, menjelaskan bahwa mahasiswa terlibat penuh sejak tahap awal. “Pada fase pra-event, kami bertanggung jawab merancang konsep acara secara menyeluruh, termasuk penyusunan tema, alur kegiatan, hingga aspek teknis seperti logistik dan koordinasi antar pihak,” tuturnya.
Tidak hanya berhenti pada perencanaan, keterlibatan mahasiswa berlanjut hingga hari pelaksanaan. Mereka ikut memastikan jalannya acara bersama perangkat desa dan masyarakat. “Ketika kegiatan berlangsung di Desa Bungin, keterlibatan kami tidak hanya sebatas peran administratif, tetapi juga mencakup pengambilan keputusan dan eksekusi di lapangan. Kami harus memastikan setiap segmen acara berjalan sesuai rencana.,” tambah Merisa.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 07.00 hingga 11.00 WITA ini berhasil menyedot perhatian ratusan warga dari berbagai desa di Banggai Kepulauan. Sebanyak 15 tim dari empat desa turut ambil bagian dalam ajang ini, yaitu tujuh tim dari Desa Bungin, enam dari Desa Bakalan, serta masing-masing satu tim dari Desa Lumbi-lumbia dan Desa Sambulangan. Setiap tim terdiri dari tiga orang yang masing-masing bertanding dalam cabang olahraga renang, sepeda, dan lari, menjadikan triathlon ini sebagai ajang estafet yang memadukan daya tahan fisik dan kekompakan tim.
Meski digelar dengan kesederhanaan, Fun Triathlon 2025 menyimpan harapan besar. Di tengah semangat gotong royong, warga, pemerintah, dan mahasiswa menunjukkan bahwa desa memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi destinasi wisata berbasis komunitas. Bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi karena kuatnya semangat kebersamaan yang menghidupinya. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas elemen dapat melahirkan inisiatif lokal yang berdampak luas. Lebih dari sekadar acara tahunan, Fun Triathlon menjadi simbol kebangkitan desa melalui kekuatan partisipasi dan solidaritas warga.
Reportase. : KKN-PPM Banggai Kepulauan
Penulis. : Triya Andriyani