Mahasiswa KKN-PPM UGM membantu Pemerintah Provinsi DIY mengatasi permasalahan kemiskinan dan penurunan stunting dengan menerapkan program unggulan di masing-masing unit. Unit Seyegan dan Samigaluh merupakan dua diantara beberapa lokasi di DIY yang mendapat peninjauan secara langsung oleh Pemerintah Provinsi DIY, Pimpinan UGM beserta tim. Peninjauan lokasi pertama di Desa Margomulyo Seyegan, Sleman. Sebanyak 30 mahasiswa KKN-PPM, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan pemangku wilayah tampak antusias menerima peninjauan. Drs. Trisaktiyana, M.Si selaku Asisten Perekonomian dam Pembangunan Setda DIY, didampingi oleh AA. Suwantoro, S.PSi.,M.Si selaku Kepala Bidang Pengendalian Bappeda DIY bersama rombongan disambut dengan hangat oleh Eko Puji Mulyanto selaku Lurah Desa Margomulyo berkeliling melihat secara langsung ekspo hasil pendampingan UKM dan juga kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap kader posyandu di pendopo Kaliklangsi, Margomulyo, Seyegan, Sleman.
Selaku DPL unit Seyegan, dr. Fitriana Murriya Ekawati, MPHC.,Sp.KKLP., Ph.D. menyampaikan bahwa mahasiswa KKN-PPM mempunyai beberapa program unggulan diantaranya yaitu Penyuluhan Pencegahan Stunting serta PHBS, Pendampingan Desa Wisata, dan Pendampingan UMKM. Output dari beberapa pelaksanaan program tersebut dapat dilihat dari keberhasilan dalam menyajikan dan membantu pembuatan marketplace melalui media digital untuk berbagai produk UMKM binaan, mempromosikan potensi wisata seperti Kaliklangsi yang menjadi tempat peninjauan, serta terselenggaranya berbagai kegiatan pembinaan kader posyandu sehingga lebih memahami pola hidup bersih sehat (PHBS) dan pencegahan stunting. Driyanti yang merupakan salah satu kader posyandu menyampaikan bahwa “Penyuluhan PHBS dan pencegahan stunting yang diikuti oleh ibu-ibu yang mempunyai balita dan ibu-ibu pra lansia serta lansia tersebut, sangat bermanfaat menambah wawasan, sehingga program KKN sudah sesuai dan tepat, harapan untuk progam kedepan mungkin agar bisa berlanjut tetap melakukan pendampingan, tuturnya,”katanya.
Keberhasilan program tersebut dapat menjadi ‘peninggalan yang berarti’ bagi warga masyarakat agar tetap berlanjut, meskipun mahasiswa telah selesai melaksanakan KKN. Dr. dr. Rustamaji, selaku Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM pada kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa konsistensi dan keberlanjutan dalam melakukan sesuatu menjadi sangat penting. Lokasi KKN ini ini telah menghasilkan produk “Parijoto Drink” yang sangat bagus, namun yang terpenting adalah bagaimana memeliharanya, dan salah satunya dengan kolaborasi berbagai pihak. Melalui adanya kegiatan KKN-PPM inilah, kolaborasi yang telah terjalin, menjadi sangat penting untuk dijaga agar semakin terwujud pelaksanaan KKN-PPM yang lebih maju di periode mendatang.
Lokasi peninjauan yang kedua di unit Samigaluh, sebanyak 22 mahasiswa, DPL, Korwil KKN dan Pemangku wilayah hadir di Balai Desa Gerbosari saat peninjauan dilakukan. Koordinator mahasiswa Unit Samigaluh, Salsabila Faramitha mengatakan bahwa program unggulannya untuk pengembangan agrowisata dan biofarmaka melalui pemberdayaan masyarakat berbasis wawasan lingkungan dan teknologi di Desa Gerbosari dan Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo. Beberapa output program yang telah dilaksanakan di unitnya diantaranya yaitu menghasilkan booklet panduan wisata Gerbosari, leaflet paket wisata banyu mili, pelatihan diferensiasi produk jahe yang menghasilkan produk permen jahe lunak dan minuman jahe. Menurut DPL unit Samigaluh Fitri Alfariz, S.Fil., M.Phil, program kerja tersebut telah berhasil dilaksanakan tidak lepas dari dukungan warga masyarakat Gerbosari dan Sidoharjo beserta para pemangku wilayah yang senantiasa membimbing mahasiswa dalam menjalankan kegiatan. Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Gerbosari, Suranto yang mengatakan bahwa wilayah Gerbosari sangat terbantu dengan adanya KKN tersebut.
Drs. Trisaktiyana, M.Si selaku Asisten Perekonomian dam Pembangunan Setda DIY, dalam monev di dua lokasi tersebut menyampaikan bahwa untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan UMKM yang telah ada, kita harus mempunyai tiga prioritas utama, yaitu kita harus mendorong UMKM agar mempunyai daya juang yang terus meningkat, mempunyai daya kolaborasi kerja sama yang memadai, serta mempunyai daya adaptasi terhadap perubahan. Potensi yang ada di masyarakat harus dipelihara untuk dipertahankan, dan terus diolah agar memiliki nilai tambah serta dapat dikondisikan sesuai perkembangan zaman. Hal itu tidak terbatas hanya pada satu bidang UMKM jenis kuliner saja, akan tetapi juga untuk bidang yang lain. Harapan yang baik untuk selanjutnya, apabila potensi itu dapat dikembangkan dan menghasilkan, tentunya dapat mendukung peningkatan kesejahteraan perekonomian dan bisa menjadi salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan. Pada akhir peninjauan, Trisaktiyana memberikan apresiasi setingi-tingginya kepada mahasiswa KKN-PPM, dan juga para pembimbing dari UGM, serta warga masyarakat atas kerja sama untuk kelancaran program KKN-PPM UGM yang telah terlaksana, pungkasnya.
Penulis: Halimah