
Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM berhasil menyusun buku sejarah soal desa Sikasur, Kecamatan Belik, Pemalang, Jawa Tengah. Buku ini merupakan pendokumentasian sejarah lokal sebagai bagian dari daya tarik wisata budaya. Buku ini sendiri diberi judul Sejarah Desa Sikasur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang dan dibagi menjadi lima bagian utama.
Bagian pertama membahas asal-usul nama Desa Sikasur dan nama-nama dusun di dalamnya. Bagian kedua mengulas kondisi sosial, ekonomi, dan pemerintahan desa pada masa kolonial Belanda. Bagian ketiga mencakup periode penjajahan Jepang hingga revolusi kemerdekaan. Bagian keempat mengupas perkembangan pasca-kemerdekaan, dan bagian kelima menyoroti proses pemekaran Dusun Sodong menjadi Desa Sodong Basari.
Yuni Setya Ningrum, mahasiswa Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya UGM selaku pelaksana program ini menyebut bahwa diskusi ini menjadi penutup rangkaian pengabdian masyarakat yang telah dilakukan selama hampir dua bulan di Desa Sikasur. Proses penulisan buku sejarah ini telah melalui sejumlah tahap seperti pengumpulan berbagai sumber sejarah seperti arsip dari masa kolonial Hindia-Belanda hingga dokumen resmi pemerintah Desa Sikasur dan Desa Sodong Basari. “Kami turut mengumpulkan sejarah lisan yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan para tokoh masyarakat dan saksi sejarah yang tinggal di wilayah tersebut,” ujarnya, Rabu (13/8).
Kepala Desa Sikasur, Kusin, menyampaikan apresiasi atas inisiatif pendokumentasian sejarah lokal tersebut. Menurutnya, buku sejarah desa ini menjadi kontribusi berharga bagi desa Sikasur sendiri. “Tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga membuka potensi pengembangan wisata budaya berbasis sejarah,” ujarnya.
Yuni berharap hasil dokumentasi sejarah lokal dapat dimanfaatkan sebagai referensi akademik, sekaligus menjadi sarana edukatif bagi generasi muda dan wisatawan yang tertarik pada sejarah desa-desa di pedalaman Jawa Tengah.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Tim KKN PPM Sikasur