Sebanyak 28 mahasiswa KKN-PPM UGM diterjunkan di Kabupaten Pacitan untuk melaksanakan program inisiasi desa digital di Desa Kendal dan Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.
Selama hampir dua bulan ke depan, para mahasiswa akan menggali potensi untuk mengembangkan desa ke arah digitalisasi, belajar terlibat dalam aktivitas masyarakat, serta menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi oleh warga. Adapun mahasiswa KKN-PPM UGM yang diterjunkan di Kecamatan Punung berasal dari tiga klaster keilmuan, yaitu berupa klaster Sains dan Teknologi (SAINTEK), Sosial dan Humaniora (SOSHUM), dan klaster Agro. Ketiga klaster tersebut mencakup mahasiswa dari Fakultas Geografi, Peternakan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, MIPA, Psikologi, Teknologi Pertanian, dan Hukum.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UGM di Punung, Ari Cahyono, mengatakan KKN-PPM UGM yang dilaksanakan di Kecamatan Punung akan difokuskan pada pemberdayaan masyarakat menuju desa digital. Terdapat berbagai pelatihan yang akan dilakukan untuk melakukan digitalisasi desa, seperti pelatihan digital marketing untuk UMKM masyarakat setempat, pelatihan administrasi keuangan secara digital, serta melakukan updating berbagai data untuk database desa.
Program kerja yang akan dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM di Kecamatan Punung pun selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 10, berupa berkurangnya kesenjangan. Upaya Mahasiswa KKN-PPM UGM untuk melakukan digitalisasi desa di Desa Kendal dan Desa Wareng diharapkan dapat memperkecil kesenjangan teknologi digital antara wilayah desa dengan kota.
“Inisiasi desa digital akan menjadi tema besar program KKN yang akan dilaksanakan oleh para mahasiswa,” tutur Dosen Fakultas Geografi UGM ini dalam upacara penerimaan tim KKN-PPM UGM di Kantor Kecamatan Punung pada snein (18/12) lalu.
Camat Punung, Puji Haryono, menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN UGM untuk melaksanakan programnya di Desa Kendal dan Wareng. Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan terkait beberapa permasalahan yang tengah dihadapi oleh desa, seperti potensi pengembangan UMKM, stunting, permasalahan sampah, serta masalah lainnya.
Tak hanya itu, Puji Haryono juga menghimbau agar mahasiswa nantinya dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar atau desa selama berlangsungnya kegiatan KKN. Harapannya, mahasiswa dapat membuat program yang tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga dapat berjalan secara berkelanjutan.
“Sama seperti namanya, Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Kehadiran mahasiswa KKN UGM di sini diharapkan bisa membantu dan memberikan sumbangasih pemikiran program yang berkelanjutan serta memberi pelatihan digitalisasi pada masyarakat setempat,” tuturnya.
Penulis: Tim KKN Punung; Editor: Ika