
Tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada yang bertugas di Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, menghadirkan inovasi pertanian perkotaan melalui program “Integrasi Energi Surya dan Pertanian Modern”. Bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Giwangan, mereka mengembangkan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mendukung budidaya hidroponik skala rumah tangga.
Kormanit KKN PPM UGM, Lanang Timur Anjo, mengatakan program ini dirancang untuk menjawab dua tantangan sekaligus: ketahanan pangan di wilayah perkotaan dan transisi menuju energi ramah lingkungan. “Dengan memanfaatkan potensi energi matahari, sistem ini memungkinkan warga untuk menanam sayuran secara hidroponik di lahan terbatas dengan biaya operasional yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan,” kata Anjo, Senin (4/8).
Anjo menyebutkan, kolaborasi antara tim KKN-PPM UGM dan LPMK Giwangan dilakukan melalui pendekatan partisipatif. Warga, terutama kelompok ibu rumah tangga dan petani urban, terlibat aktif dalam berbagai kegiatan seperti edukasi energi terbarukan, pelatihan perakitan PLTS sederhana, hingga praktik instalasi hidroponik berbasis tenaga surya.
Ketua LPMK Giwangan, yanto, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UGM. Ia berharap berharap masyarakat bisa mengadopsi teknologi ini secara mandiri setelah kegiatan ini selesai. “Program ini dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang adaptif terhadap tantangan iklim dan keterbatasan lahan di perkotaan,” ujarnya.
Seperti diketahui, pertanian hidroponik tenaga surya yang dirancang oleh mahasiswa KKN UGM ini terdiri dari panel surya berkapasitas 50 WP yang dilengkapi dengan sistem kontrol dan pompa air untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman. Perangkat ini dirancang hemat energi, mudah dirawat, dan cocok digunakan oleh rumah tangga yang baru memulai urban farming.
Dengan adanya program ini, warga Giwangan memperoleh pengetahuan, keterampilan baru, dan inspirasi untuk memanfaatkan teknologi tepat guna dalam kehidupan sehari-hari. “Program ini diharapkan menjadi langkah awal menjadikan Giwangan sebagai percontohan pertanian modern berbasis energi terbarukan di Yogyakarta,” kata Anjo.
Tim KKN bersama mitra lokal, katanya, akan terus memonitor dan mengevaluasi implementasi program ini untuk mengukur efektivitasnya serta mengeksplorasi pengembangan dalam skala lebih luas.
Penulis : Kezia Dwina Nathania
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Tim KKN PPM Umbulharjo